Perkenalkan Kekayaan Budaya dan Potensi Pertanian Kabupaten Brebes Secara Luas Melalui Festival Bawang Merah

FESTIVAL : Launching eksport festival bawang merah brebes. Selain itu juga launching aplikasi si juna.(Beenews.id/Zuhud).

BREBES – Pemerintah Kabupaten Brebes merayakan keberhasilan panen bawang merah yang bekerja sama dengan masyarakat setempat menggelar Festival Bawang Merah Brebes. Acara tersebut berlangsung selama tiga hari pada Jumat (21-23/7) di Kompleks Islamic Center, Brebes, Jawa Tengah.

Festival Bawang Merah Brebes ini merupakan wujud apresiasi dan ungkapan syukur masyarakat Brebes atas hasil panen bawang merah yang melimpah pada musim ini. Bawang merah Brebes dikenal sebagai produk unggulan daerah yang berkualitas tinggi dan menjadi salah satu komoditas pertanian utama di Indonesia.

Berbagai kegiatan yang digelar dalam Festival Bawang Merah Brebes tahun ini, termasuk pameran bawang merah yang dilakukan para petani bawang Brebes. Selain itu, pengunjung dapat dengan langsung melihat dan membeli bawang merah segar langsung dari para petani. Forum diskusi juga akan diadakan dalam event tersebut guna membahas berbagai isu dan tantangan dalam pertanian bawang merah serta potensi pengembangan lebih lanjut.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mewakili Menteri Pertanian memberikan dukungan penuh dan mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Brebes serta masyarakat lokal dalam menggelar acara bersejarah ini.

“Kami mengapresiasi dan mendukung kegiatan Festival Bawang Merah Brebes. Ini merupakan momen yang sangat berarti, perlu dicatat bahwa sejak 2016 sampai sekarang kita tidak ada impor bawang merah, dan kita menjadi eksportir bawang merah karena potensi yang kita miliki lebih dari kebutuhan nasional,” tutur Prihasto dalam keterangan tertulisnya.

Dia pun berharap pada acara tersebut dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mengapresiasi upaya para petani dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam pertanian bawang merah.

“Harapan kami pada Festival Bawang Merah Brebes dapat menginspirasi untuk terus berinovasi, menerapkan teknologi yang tepat, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan misalnya dengan melakukan penyimpanan, nantinya untuk pemerataan daerah yang berlebih diarahkan ke daerah yang kurang, sehingga nantinya berdampak pula untuk menekan inflasi,” papar Prihasto.

Prihasto menambahkan Festival Bawang Merah Brebes diharapkan menjadi acara yang sukses dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, serta mengangkat potensi pertanian lokal Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Terlebih, kata dia, pada 2023 Ditjen Hortikultura menggelontorkan bantuan untuk mendukung produksi bawang merah seluas 8.932 hektar. Dari alokasi tersebut, 4.792 hektare atau 54% untuk mendukung kegiatan kemitraan champion dan 1.917 hektare di antaranya dilaksanakan oleh para petani Champion Brebes.

“Secara agregat nasional, produksi nasional sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan pada bulan-bulan tertentu seperti Juli, Agustus, dan September, Indonesia mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam,” papar Prihasto.

Prihasto memaparkan, menurut catatan BPS, tren produksi bawang merah nasional dari tahun ke tahun terus menunjukkan kecenderungan meningkat. Pada rentang tahun 2019 hingga 2022 produksi bawang merah rata-rata mampu mencapai 2,1 juta ton setara konde basah atau sekitar 1,4 juta ton setara rogol kering siap dikonsumsi. Luas tanam nasional rata-rata 182 ribu hektare dengan produktivitas di kisaran 10 ton per hektare. Sementara kebutuhan nasional ditaksir sekitar 1,2 juta ton setahun.

Advertisements

Pj. Bupati Brebes Urip Sihabudin menyampaikan Festival Bawang Merah Brebes bukan hanya menjadi ajang untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi pertanian Kabupaten Brebes kepada masyarakat luas. Dia mengatakan, Kabupaten Brebes yang menyandang predikat sebagai pusat produksi bawang merah terbesar di Indonesia semakin eksis menjadi penyangga pasokan nasional.

“Ini adalah Festival Bawang Merah pertama. Dengan ini kami ingin mencoba membesarkan potensi bawang merah, sehingga potensi bawang merah semakin besar dan dengan dukungan berbagai pihak kita akan mendukung upaya hilirisasi bawang merah sehingga akan berdampak pada masyarakat luas khususnya bagi masyarakat brebes,” kata urip.

Pada festival ini juga dilakukan launching aplikasi Si Juna, atau Simpan dan Jual Nanti. Aplikasi ini ditujukan untuk mengetahui waktu panen dan dijual pada saat harga stabil.(Red3/Umum).

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,634