PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH Audiensi Dengan Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah
BREBES – Kegiatan tersebut yang bertempat di Ruang Rapat Bupati Brebes lantai 3 gedung KPT Brebes (22/1).
Dihadiri dalam Audiensi ini Koordinator Pokja KSPK Dra. Harlin Is Ambarwati, Sub Koordinator Pokja KSPK Nitya Apradyanti, S.Psi, Sub Koordinator Umum Humas Reni Nuraeni, SKM, Kepala Dinsos, Sekdin Dinkes ,Sekdin Baperlitbangda dan dari DPU.
Demikian disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, drg. Widwiono, MKes.
Menurut petunjuk dari bapak presiden itu yang gampang dan murah untuk menurunkan anak stunting adalah telur, pemberian telur untuk anak dibawah 2 tahun dan di atas 6 bulan minimal 1 butir telor PMT sedangkan 5 tahun minimal 2 butir telor untuk daerah pantai dikasih ikan insyaallah bisa 50-60 persen teratasi.
Bapak presiden melarang diberikan biskuit karena biskuit itu untuk tenaga berupa karbohidrat dan itu untuk penggemukan sedang tinggi ada keterkaitannya dengan otak itu adalah protein hewani kalau masuk di tubuh balita sasarannya beda, protein hewani sasarannya otak yang karbohidrat untuk penggemukan.
Dana di Kesehatan paling besar setelah sosial disitu ada dana PMT yang tahun kemaren dalam bentuk biskuit, sekarang tidak boleh biskuit ,dana PMT digunakan untuk posyandu kalau bisa yang diprioritaskan Balita baduta yang stunting dulu karena anggarannya untuk kebutuhan posyandu cukup insyaallah kalau ini dilakukan secara benar Stunting bisa diturunkan.
Sekarang ini bulan penimbangan kita bisa mendapatkan data di bulan ini Intervensi Stunting itu efektif 6 bulan.
Pemeriksaan pengukuran penimbangan SSGI bulan Agustus pas 6 bulan.
Data balita baduta Stunting itu yang punya dinas kesehatan dari Dinkes datanya ada dana PMT ada, kalau di Dinkes tidak ada kata Stunting adanya pendek dan sangat pendek kalau BKKBN Stunting.
Dari target Stunting disamping Balita baduta adalah ibu hamil datanya dari Dinkes data lingkar lengan atas kurang 23,5 dan Hb nya kurang dari 12.
Jika kita mencegah dari ibu hamil angkanya bisa sampai 30 persen.
Jadi kalau ibu hamil dicegah calon pengantin dicegah insyaallah 60 persen Stunting bisa turun,yang sulit balita baduta. Tablet tambah darah untuk pembentukan janin.
Ada kaitannya dengan Stunting kepala BKKBN dokter kandungan mengatakan KB paling baik adalah menjaga atau mejarangkan kehamilan KB yang paling baik menjaga kehamilan implan terutama ibu bersalin, kita punya program namanya KB paska persalinan, 33.000 ibu hamil di Jawa tengah kemudian melahirkan bayi habis lahir dikasih kbnya implan, minimal selama 3 tahun tidak hamil ini bisa mencegah Stunting 1 tahun berikutnya minimal untuk 33.000 bayi tidak lahir.
Susuknya minta berapa dikasih biayanya kami siapkan dari DAK, insyaallah Bayi yang dikandungnya potensi Stuntingnya bisa berkurang 80 persen.
Perintah dari walikota sampai ke Kepala Dinas Camat Lurah dan Kader instruksinya sama PMT nya Telor dan ikan walaupun ada fariasinya tapi tiap hari ada telor dan ikan”tutup Widwiono.
PJ Bupati Brebes pada Audiensi mengatakan : yang pertama kami lakukan mengklirkan data dulu hasil penimbangan bulan Agustus 2022 sudah menimbang dan bulan ini belum selesai, perkiraan selesai awal Maret dan nanti kami investigasi data itu lagi yang belum kita akan mengadakan sweeping ke rumah rumah.
PJ Bupati berikan waktu kepada Dinkes Kabupaten Brebes penimbangan awal ini Minggu depan selesai.
”Pertama untuk penimbangan yang awal ini saya beri waktu Minggu depan dan Swiping Minggu berikutnya” Tegas Urip.
Berdasarkan penimbangan bulan Agustus 2022 kita sudah ada datanya kita sudah menimbang 111.783 bayi balita dari 111.783 balita itu sudah kami temukan ada 10 persen lebih potensi beresiko stunting, dari 111,783 ada 3224 baduta.
Kami sudah hitung kebutuhan PMT berapa tablet tambah darah sudah kami inventarisir anggaran anggaran yang di OPD baik dari APBD murni maupun DAK dan dari sekian banyak dana yang dibutuhkan itu nyatanya memang kami masih banyak membutuhkan untuk PMT dan sebagainya,kami akan menyurati ke kementrian yang pak kepala (BKKBN)tunjukkan tadi, kami tidak mampu karena total dari yang kami butuhkan setelah dihitung ada 97 miliar” tutup PJ Bupati.(Red3/Kesehatan).
Editor : Irene Indah