Peringati Hari Kesaktian Pancasila
BREBES – Masyarakat Kabupaten Brebes Jawa Tengah, juga turut memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober, dengan melaksanakan upacara bendera di 17 wilayah kecamatan pada Sabtu pagi (1/10).
Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti SE.MH, menjadi inspektur upacara di Alun-Alun Brebes, guna memimpin segenap komponen yang ada seperti ASN, TNI-Polri, sejumlah organisasi kepemudaan dan masyarakat, dan juga para pelajar, memaknai hari saktinya Pancasila.
Selepas pelaksanaan upacara, Dandim Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki mengemukakan bahwa tema peringatan kali ini adalah “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila”. Maksud tema tersebut adalah bahwa ideologi Pancasila merupakan jati diri bangsa dan pemersatu kebhinekaan Indonesia.
Dahulu, Pancasila dirumuskan sebagai dasar perjuangan bangsa, yakni untuk menyatukan perbedaan suku, ras, golongan, agama, dan adat istiadat, sehingga menjadi suatu kekuatan yang hebat untuk mengusir penjajah.
Sampai dengan saat ini pun, nilai-nilai Pancasila itu masih tetap tak terbantahkan karena mampu menjadi pedoman dalam mengatasi berbagai macam persoalan bangsa serta sebagai landasan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
“Upacara yang diperingati hari ini sebagai refleksi diri mengingat sejarah dimana betapa besar pengorbanan para pahlawan bangsa untuk menjaga kedaulatan NKRI,” ujarnya.
Tentrem Basuki menegaskan, dalam menghadapi situasi apapun jangan mudah terprovokasi sehingga mudah terpecah belah. Saring dulu informasi dan pastikan kebenarannya sebelum di share ke orang lain karena dapat menimbulkan keresahan, kerusuhan, rusaknya persatuan dan kesatuan kebhinekaan.
Dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila juga dibacakan Pancasila, UUD 1945, ikrar kesetiaan Pancasila, dan doa.
Perlu diketahui, upacara Hari Kesaktian Pancasila di tingkat pusat diperingati di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur pada pukul 08.00-08.31 WIB.
Ceremonial tahunan ini untuk memperingati sejarah kelam bangsa dari upaya PKI yang mencoba menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi komunis, dimana puncaknya adalah penculikan dan pembunuhan para pahlawan revolusi (peristiwa G30S PKI), kemudian jasadnya dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. (Red3/Umum).
Editor : Irene Indah