Kisah Dibalik Kontribusi Anggota Polri Untuk Pendidikan dan UMKM Indonesia

SUKABUMI – Anggota Polisi bernama Bripka Sandi-Aipda Yuniar, Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak, Polres Sukabumi, merupakan salah satu anggota Polri yang patut diapresiasi dan diteladani.
Bagaimana tidak, dalam dunia pendidikan ia berkontribusi dengan cara membangun sekolah di kampungnya yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tunas Bhayangkara. SMK yang berdiri di atas tanah seluas 3.025 meter di bawah naungan Yayasan Pendidikan Laksamana Niscala Dandyaksa ini, digratiskan bagi anak-anak warga yang kurang mampu dan yatim-piatu.
Kombes Nurul Azizah selaku Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, membenarkan dedikasi yang dilakukan oleh Bripka Sandi.
“Salah satu anggota Polri yang mengabdikan diri untuk masyarakat dan mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun bernama Bripka Sandi” ujarnya.
Hal yang dilakukan Sandi merupakan wujud Polri dukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun dan implementasi program Polri Presisi yang dicanangkan Kapolri
Adapun pembiayaan sekolah ini merupakan hasil Bripka Sandi menabung dan pinjaman ke salah satu bank BUMN. Adapun sisa kekurangannya berasal dari para donatur, pelaku usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama yang secara bergotong royong bersama warga setempat.
Menurut Nurul, tak hanya Sandi, anggota Polri lainnya seperti Aipda Afida Yuniar Safitri yang merupakan Bhabinkamtibmas Polres Nganjuk juga sangat menginspirasi.
Sejak 2017, Aipda Afida memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan korban PHK untuk berwirausaha. Salah satu pelatihannya yaitu digital marketing untuk mempromosikan produk jualan.
“Apa yang dilakukan Aipda Yuniar juga sebagai upaya Polri dalam mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus membangkitkan UMKM yang terpukul karena pandemi,” sambungnya.
Lanjutnya, Nurul mengatakan, apa yang dilakukan Aipda Yuniar awalnya dikarenakan keprihatinannya melihat nasib petani bawang di wilayah kerjanya. Pasalnya, para petani bawang setempat hanya menjual hasil panen ke tengkulak yang kemudian dipasarkan ke daerah lain. Padahal banyak warga yang mampu mengolah bawang menjadi bawang goreng dengan kualitas yang baik.
Dengan pelatihan yang tekun kepada ibu-ibu yang dilakukan bersama koleganya Bripka Agung, ternyata mampu merubah maindset bahwa bawang goreng tak hanya untuk kebutuhan sendiri. Namun menjadi pelaku UMKM bawang goreng sehingga bisa mengangkat perekonomian warga Nganjuk secara luas.
“Ini wujud nyata Polri berkontribusi membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung harapan Presiden Jokowi agar Indonesia tak hanya menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital, tapi ikut membanjiri market place dengan produk lokal atau UMKM,” pungkasnya.(Red3/Motivasi)
Editor : Irene Indah