177 Pasien Demam Berdarah Dirawat di Brebes
BREBES – Sebanyak 177 pasien Demam Berdarah, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Brebes. Bahkan, pasien anak usia bawah lima tahun masih mendominasi pasien DB.
Data tersebut, merupakan akumulasi penanganan pasien sepanjang Januari hingga pekan ketiga Agustus 2023. Termasuk, lima pasien tak tergolong (meninggal dunia-red) karena kondisinya sudah kritis saat dirujuk.
Direktur RSUD Brebes melalui Wadir Pelayanan dr Aries Suparmiyati SpA mengungkapkan, dengan teritorial tropis dan luasnya sebaran wilayah membuat Kabupaten Brebes menjadi endemis Demam Berdarah.
Terbukti, setiap bulan RSUD Brebes merawat pasien dengan gejala demam tinggi. Setelah dilakukan pemeriksaan sample darah, hasil diagnosa positif Demam Berdarah.
“Kebanyakan yang masih menjadi kendala, pasien terlambat dirujuk untuk perawatan intensif. Sehingga, kondisi kritis pasien mempengaruhi penanganan medisnya,” jelasnya, Selasa (32/8).
Berdasarkan hasil klasifikasi umur, lanjut Aries, pasien anak masih mendominasi kasus Demam Berdarah. Khususnya, anak yang usianya masih bawah lima tahun (balita-red) karena imunitasnya belum maksimal.
Sehingga, kondisi kritis pasien balita sangat rentan terjadi fatalitas jika terlambat dirujuk ke rumah sakit. Termasuk, upaya penanganan optimal khusus pasien anak difokuskan pada bangsal Anggrek.
“Dalam tiga bulan terakhir, RSUD Merawat 15 pasien DB (Demam Berdarah) sepanjang Juni. Kemudian, bulan Juli bertambah 19 pasien dan hingga pekan ketiga Agustus ini sudah ada 6 pasien,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ignatius Adhi Pujo Astowo menambahkan, berdasarkan rekapitulasi penanganan kasus DB tercatat 493 kasus DB.
Jumlah tersebut, terjadi sejak Januari hingga pertengahan Agustus dan sudah tertangani dengan baik. Kasus DB semester 1 2023, angkanya meningkat signifikan dibandingkan 2022 hanya 399 kasus.
Namun, angka fatalitas pasien meninggal dunia turun dari 8 menjadi 7 tahun ini. Sehingga, masyarakat di 292 desa dan 5 kelurahan diminta selalu menerapkan 3M plus.(Red3/Kesehatan).
Editor : Irene Indah