Realisasi Penukaran Uang Baru di Karesidenan Pekalongan Capai Rp 3,47 Triliun
PEKALONGAN – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal mencatat realisasi penukaran uang baru di eks Karesidenan Pekalongan jelang Lebaran atau Idul Fitri 1444 H mencapai Rp 3,47 triliun hingga Kamis (13/4).
Kepala KPw BI Tegal Taufik Amrozy mengatakan, sebelumnya pihaknya menyiapkan Rp 5,05 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bentuk uang pecahan besar (UPB) maupun uang pecahan kecil (UPK).
“Sudah terserap Rp 3,47 triliun. Tinggal sekitar Rp 1,5 triliun lagi masih ada waktu di minggu terakhir sampai Lebaran,” kata Taufik saat konferensi pers Strategi Kesiapan KPw BI Tegal Menghadapi Idul Fitri 1444 H di sebuah rumah makan di Kota Tegal, Kamis (13/4).
Dalam acara yang dikemas dengan buka puasa bersama awak media, Taufik didampingi Deputi Kepala Perwakilan Teguh Triyono, dan Kepala Unit UDSK (Unit Data Statistik dan Hehumasan) Enggar Estiko.
Taufik mengungkapkan, dari total Rp 3,47 triliun terdiri dari Rp 3,16 triliun UPB, dan Rp 307 miliar UPK. Diperkirakan kebutuhan uang hingga menjelang Idul Fitri masih akan bertambah hingga mencapai Rp 1,57 triliun.
Taufik mengatakan, di Ramadhan menjelang Lebaran tahun ini, pihaknya menyediakan hingga 108 titik atau tempat penukaran uang yang tersebar di wilayah eks Karesidenan Pekalongan. Jumlah itu bertambah dari 72 titik saat di tahun 2022.
“Tahun lalu 72 titik hanya perbankan umum. Tahun ini 108 titik. Jadi tambahnya 33 kantor BPR, 1 Pegadaian, 1 Kospin Jasa, dan 1 PT Pos,” kata Taufik.
Taufik berharap, dengan semakin ditambahkan jumlah lokasi penukaran uang baru, dapat menjangkau lebih luas layanan kepada masyarakat. “Jadi kita perluas layanannya. Dengan begitu harapannya lebih merata layanan kepada masyarakat,” pungkas Taufik.(Red3/Keuangan).
Editor : Irene Indah