Puluhan Petugas Puskesmas Digembleng Pemanfaatan SIHA
BREBES – Puluhan petugas Puskesmas di Brebes digembleng pemanfaatan Sistem Informasi HIV/AIDS atau SIHA, di Grand Dian Hotel, Selasa (19/9). Penggemblengan dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pendataan Orang Dengan HIV/AIDS atau ODHA.
Yakni mengintegrasikan informasi ODHA sekaligus input data secara online. Sehingga, semua pasien yang sudah tertangani atau terjaring VCT tergabung menjadi satu data base.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Ignasius Adhi Pujo Astowo menjelaskan, pelatihan pemanfaatan SIHA 2.1 merupakan update dan upgrade data base terkait sistem online pasien ODHA.
Sebab, pemanfaatan data base tersebut terintegrasi dan bisa diakses seluruh fasyankes di Indonesia.
“Perbedaan dari sistem informasi HIV/ AIDS sebelumnya, SIHA 2.1 ini lebih detail datanya. Mulai dari update hasil tes terakhir, kondisi ODHA, obat yang dikonsumsi, hingga peralatan atau penanganan medis serta riwayat penyakitnya lebih terintegrasi,” terangnya usai memberikan sambutan.
Dalam pelatihan dan pemanfaatan SIHA 2.1, lanjut Ineke, juga mendapatkan pendampingan dari fasilitator. Yakni, Pemegang Program HIV/AIDS Dinkes Brebes, pengelola farmasi Dinkes Brebes, petugas farmasi Puskesmas Bojongsari dan DO HIV-GF.
Sedangkan pesertanya, perwakilan dari 35 fasilitas layanan kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit negeri maupun swasta.
Sementara itu, Pemegang Program HIV AIDS Dinkes Brebes Agus Riyanto menambahkan, proses pelatihan SIHA 2.1 akan berlangsung selama tiga hari mendatang. Yakni, mulai Selasa-Kamis 19-21 September 2023, dengan metode pemaparan materi, praktik input data hingga diskusi.
Sementara itu, Pemegang Program HIV AIDS Dinkes Brebes Agus Riyanto menambahkan, proses pelatihan SIHA 2.1 akan berlangsung selama tiga hari mendatang. Yakni, mulai Selasa-Kamis 19-21 September 2023, dengan metode pemaparan materi, praktik input data hingga diskusi.
Semuanya, melibatkan perwakilan dokter, petugas RR, petugas farmasi dan laboran.
“Target yang dibutuhkan setelah mengikuti kegiatan tersebut, nantinya semua fasyankes memiliki dan bisa mengakses data base ODHA. Mulai dari manivest kebutuhan obat dan riwayat rekam medis. Termasuk, kebutuhan pengobatan secara rutin,” pungkasnya. (Red3/Kesehatan)
Editor : Irene Indah