Pola Makan Yang Harus Dihindari Bagi Penderita Nyeri Sendi
TEGAL – Nyeri sendi banyak dialami orang dewasa, mengubah pola makan menjadi lebih sehat perlu dilakukan jika tak ingin nyeri sendi semakin parah.
Nyeri otot, nyeri sendi, hingga tubuh kaku menjadi ciri-ciri yang perlu diwaspadai karena termasuk gejala asam urat. Nyeri sendi perlu dikendalikan melalui pola makan sehat.
Penyakit nyeri sendi yang dialami orang dewasa sebagian besar disebabkan oleh inflamasi yang terjadi didalam tubuh. Maka menurut para ahli gizi dan ahli kesehatan, mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan mengonsumsi makanan yang mampu meredakan inflamasi perlu dilakukan.
Beberapa penelitian mengungkap jenis makanan tertentu menunjukkan kemampuan yang tinggi untuk memicu inflamasi kronis.
Berikut ini 5 pola makan yang perlu dihindari untuk cegah nyeri sendi menurut eat this, not that :
- Konsumsi makanan olahan
Makanan olahan yang biasanya mampu bertahan hingga berminggu-minggu biasanya menggunakan banyak bahan pengawet. Kandungan tersebut memicu inflamasi di dalam tubuh dengan cepat dan sangat berbahaya efeknya.
Makanan olahan yang diproses dalam kemasan seperti kripik kentang, kue kering dan yang lainnya harus benar-benar dihindari jika tak ingin alami nyeri sendi.
- Kebiasaan membeli makan via Drive Thru
Makanan yang ditawarkan lewat fasilitas drive thru biasanya merupakan makanan cepat saji. Menghindari makanan cepat saji, terutama melalui kebiasaan membeli makanan pada drive thru menjadi cara cerdas untuk meminimalisir konsumsi makanan pemicu inflamasi. Makanan cepat saji terlebih jika digoreng dapat memicu nyeri sendi pada tubuh. -
Rutin konsumsi makanan berlemak
Saat ini makanan berlemak tidak lagi dinilai sebagai musuh terbesar bagi kesehatan seperti dimasa lampau. Tetapi hal tersebut berarti bahwa lemak boleh dikonsumsi sepuasnya tanpa batasan.
Jenis lemak yang harus dihindari adalah lemak trans dan lemak jenuh yang biasanya terkandung di dalam produk olahan susu dan daging merah.
- Minum soda setelah makan
Bukan hanya kandungan gulanya yang perlu diwaspadai, minum soda setelah makan juga dapat memicu penyakit berbahan lainnya. Selain memicu obesitas, ada ancaman rheumatoid arthritis atau gangguan radang sendi dari kebiasaan konsumsi soda. -
Terlalu banyak konsumsi alcohol
Menurut peneliti, konsumsi alcohol sangat memengaruhi keseimbangan bakteri baik dan buruk yang ada didalam usus dan berfungsi sebagai pembantu dalam proses pencernaan. Selain itu konsumsi alcohol yang terlalu berlebihan juga dikaitkan dengan efek produksi toksin yang dapat memicu inflamasi.
Minum alcohol yang berlebihan juga dikaitkan mampu menggangu fungsi usus untuk menyerap ekstrak nutrisi dari asupan makanan. Bukan hanya nyeri sendi biasa, inflamasi yang terlalu tinggi yang ditimbulkan oleh konsumsi alcohol bisa merujuk pada gout atau nyeri sendi yang parah.
(Red2/Kesehatan)
Editor : Irene Indah