Pj Gubernur Jateng Melantik Mansur Hidayat Jadi Bupati Pemalang
PEMALANG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana melantik Mansur Hidayat sebagai Bupati Pemalang di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin, (9/10). Mansur dilantik menggantikan mantan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo yang sebelumnya tersandung kasus suap dan gratifikasi.
Pada kesempatan itu, Pj Nana menyinggung kasus yang disebutnya sebagai bencana. Nana menegaskan Mansur untuk lebih menegakkan integritas dan kejujuran.
“Dalam melaksanakan tugas, junjung tinggi integritas dan kejujuran. Jadikan integritas itu sebagai pilar utama karena itu dapat menciptakan pemerintah yang bersih dan akuntabel,” tutur Nana dalam sambutannya.
Nana juga menyampaikan sederet pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan Mansur di Kabupaten Pemalang.
“Pemalang punya potensi luar biasa dari SDA, SDM, maupun daerah. Kita kembangkan potensi ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pendidikan yang berkualitas, dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Selain itu Nana meminta Mansur untuk menangani Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pemalang yang tergolong rendah. Pasalnya IPM Kabupaten Pemalang masih berada di bawah IPM Provinsi Jateng.
“IPM jadi salah satu permasalahan yang harus dibenahi. IPM Kabupaten Pemalang tahun 2022 itu masih rendah, sekitar 67,19. Itu lebih rendah dibanding Jateng yang IPMnya 72,79. Artinya sekitar 5 persen lebih rendah,” ujarnya.
Kemudian tingkat pengangguran terbuka, stunting, dan Anak Tidak Sekolah (ATS) juga menjadi tugas yang perlu dituntaskan di kabupaten itu.
“Ini harus dikelola betul oleh kepala dinas yang ada dibawah Pj Bupati. Tentunya nanti Ketua PKK juga akan mengarah ke kegiatan sosial,salah satunya pencegahan stunting,” papar Nana.
Terakhir, Nana meminta Mansur menjaga stabilitas dan kondusivitas Kabupaten Pemalang jelang Pemilu 2024 mendatang.
“Selain menjaga stabilitas Pemilu, saya tekankan seluruh ASN di Pemalang tidak menjadi pengurus ataupun terdaftar dalam Parpol,” tandas Nana kepada mantan Wakil Bupati Pemalang itu.(Red3/Pemerintahan)
Editor : Irene Indah