Pertama Kali, Nol Kasus Pasien Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit Rujukan di Kabupaten Tegal

KOORDINASI : Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono saat menyimak paparan pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji di rapat koordinasi bersama seluruh kepala Puskesmas se-Kabupaten Tegal di Adiwerna, Jumat (08/10/2021). (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

ADIWERNA – Selama dua hari berturut-turut, tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan di Kabupaten Tegal. Peristiwa langka ini baru pertama kali terjadi sejak pandemi Covid-19, informasi tersebut disampaikan pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji, Senin (11/10/2021) pagi.

Hendadi mengungkapkan, pada Sabtu (09/10/2021) dan Minggu (10/10/2021) kemarin pihaknya tidak menemukan satu pun pasien Covid-19 yang dirawat di sembilan rumah sakit rujukan se-Kabupaten Tegal. Ini mengindikasikan angka kesakitan akibat infeksi virus corona terus berkurang seiring bertambahnya jumlah penduduk yang mendapat suntik vaksin Covid-19.

Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada dan patuh menjalankan protokol kesehatan, disamping mengikuti program vaksinasi nasional. Sebab penularan Covid-19 masih terus terjadi, walaupun penambahan kasus hariannya relatif kecil.

“Meski nol kasus pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit saat ini, tapi kewaspadaan pada penularan virus tetap penting. Sebab saat ini masih ada 17 pasien terkonfirmasi yang menjalani isolasi mandiri di rumah,” kata Hendadi.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono dalam rapat koordinasi bersama Kepala Puskesmas se-Kabupaten Tegal di Adiwerna, Jumat (08/10/2021) lalu mengungkapkan jika akumulasi jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal selama masa pandemi hingga Kamis (07/10/2021) lalu mencapai 13.437 orang. Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 12.601 orang atau 93,78 persen dan meninggal dunia 816 orang atau enam persen.

Adapun pada pelaksanaan program vaksinasi nasional, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menargetkan sedikitnya 1.226.768 penduduk Kabupaten Tegal bisa divaksinasi.

Di sini Joko meminta kepala Puskemas bisa menyelesaikan sejumlah permasalahan, termasuk pertanggungjawaban penggunaan APBD Kabupaten Tegal senilai Rp 86 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19 yang baru terserap 56 persen.

Pada kesempatan tersebut, Hendadi mengungkapkan jumlah target pada lima kelompok masyarakat yang menjadi sasaran utama vaksinasi di Kabupaten Tegal, yakni tenaga kesehatan sebanyak 5.037 orang, petugas pelayanan publik 117.108 orang, lansia 124.111 orang, masyarakat umum 827.894 orang dan remaja usia 12-17 tahun 152.592 orang.

Namun demikian, sampai dengan Kamis (07/10/2021) baru tercapai target 69,49 persen, meskipun data yang masuk ke KPC-PEN baru terlaporkan 59,9 persen.

“Berdasarkan data riil jumlah penyuntikan vaksin kesatu ada 422.254 dosis, dan vaksin kedua 181.485 dosis dan vaksin ketiga ada 3.535 dosis. Adapun untuk data KPC-PEN, total untuk suntik vaksin kesatu 395.342 dosis, vaksin kedua 173.417 dosis, dan vaksin ketiga 3.017 dosis, sehingga di sini terdapat selisih pada dosis satu minus 19.779 dan dosis dua minus 1.688,” papar Hendadi.

Advertisements

Data riil tersebut merupakan data yang dicatat secara langsung dan manual oleh pihaknya, sedangkan data pada KPC-PEN merupakan data yang bersumber dari aplikasi PeduliLindungi.

Perbedaan perhitungan data realisasi vaksinasi tersebut, lanjut Hendadi, disebabkan oleh sejumlah faktor seperti keterlambatan input data, gangguan teknis aplikasi PeduliLindungi, dan permasalahan pada proses input nomor induk kependudukan (NIK) program serbuan vaksin.

Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan meningkatkan peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait NIK yang bermasalah, menambah bantuan tenaga input data ke aplikasi PeduliLindungi dan memperkuat peran perangkat daerah dalam mobilisasi sasaran.

Ditanya soal stok vaksin, Hendadi mengakui jika saat masih terjadi kekurangan, sebab dropping dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah belumlah mencukupi kebutuhan pelayanan vaksinasi di masyarakat yang antusiasmenya cukup tinggi di mana Puskesmas, klinik kesehatan dan rumah sakit terus bergerak melaksanakan vaksinasi.

Menyikapi kelangkaan vaksin tersebut, Hendadi mengatakan jika Bupati Tegal berencana mengirimkan surat permintaan penambahan vaksin ke gubernur Jawa Tengah.
(Red2/Kesehatan)

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,857