Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Brebes
BREBES – Menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota DPR RI dan DPD RI masyarakat Kabupaten Brebes diajak untuk menguatkan persaudaraan di atas perbedaan. Karena dipastikan, tidak bisa seluruh warga Kabupaten Brebes memiliki pilihan yang sama. Untuk itu, harus dijaga persatuan, kesatuan, persaudaraan dan kondusifitas.
“Mari kita kuat eratkan persaudaraan, persatuan dan kesatuan serta tingkatkan kondusifitas wilayah,” ajak Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH saat Ngaji Bareng Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Brebes, Rabu (18/10) malam.
Kata Urip, di tahun politik tidak mungkin seluruh penduduk memilih calon presiden atau calon anggota dewan yang sama, satu pilihan. Untuk itu kerukunan dan kebersamaan dengan saudara, tetangga, teman dan element dijalin dengan baik.
“Pilihan bebas tidak ada yang memaksa. Tetaplah semangat menggunakan hak pilih dan mengutamakan moral agar makin baik,” jelasnya.
Disisi lain, Urip mengungkapkan kalau musim kemarau belum berakhir. Pemerintah Kabupaten Brebes bulan ini sedang berupaya mengejar pembangunan termasuk merenovasi alun-alun Brebes. Karena masih penataan dan akan selesai sampai Desember dia mohon maaf barangkali mengurangi kenyamanan warga Brebes.
Pj Bupati juga mengingatkan di musim kemarau untuk waspada dan hati-hati dengan bahaya api. Jangan lupa mematikan kompor bila meninggalkan rumah sebab banyak sekali terjadi kebakaran di Kabupaten Brebes akibat kelalaian dan kebanyakan menimpa rumah kosong.
Ketua Panitia Ngaji Bareng Imam Dardiri menjelaskan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW baru digelar secara akbar setelah lima tahun pasca Covid-19. Untuk itu pihaknya berterima kasih kepada seluruh pihak yang ikut mensukseskan peringatan Maulid tahun ini.
“Meski dalam suasana sederhana, semoga tidak mengurangi kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Ngaji Bareng disampaikan Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA yang menekankan pentingnya Nabi mengemban misi kapital culture, kapital budaya. Warisan budaya yang diemban dari para leluhur hingga kini berupa mempererat persatuan, sosial, ekonomi, silaturahmi, dan persaudaraan jangan sampai lekang.
“Nabi mengingatkan kita akan pentingnya adab, akhlak dan budaya yang baik dimanapun kita berada dan jangan membawa budaya luar yang akan merusak bangsa Indonesia,” tegasnya.
Belajar dimanapun boleh, kata Kang Said, tapi jangan membawa hal buruk. Bawalah ilmu yang bermanfaat. Misalkan ke Eropa maka teknologi yang dicari dan silahkan sekolah di Arah namun pulang jangan bawa jenggot, ilmulah yang dibawa.
Terakhir beliau mengharapkan mudah-mudahan di Brebes dengan peringatan Maulid ini dilimpahkan barokah dari Allah SWT.(Red3/Umum)
Editor : Irene Indah