Penjual Hewan Kurban Harus Memenuhi Persyaratan di Tengah Wabah PMK

JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyampaikan syarat berjualan hewan kurban di tengah wabah PMK bagi para pedagang di Jakarta. Dikutip dari Instagram Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta), penjual hewan kurban harus mengurus izin secara online di jakevo.jakarta.go.id paling lambat 24 Juni 2022, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
● Administrasi
- Surat Permohonan berisi data diri pemohon
- KTP dan NPWP pemohon
- SUB/NIB/Surat Keterangan Usaha dari daerah asal
- Surat pernyataan bermaterai :
– Hewan ternak TIDAK berasal dari daerah wabah, tertular dan terduga PMK
– Laporan kedatangan dan menyerahkan SKKH/Sertifikat Veteriner
– Bersedia melaksanakan karantina 14 hari dan menyediakan kandang isolasi,
tempat pemotongan bersyarat dan perebusan.
● Teknis
- Tersedia kandang isolasi
- Tersedia kandang karantina
- Tersedia tempat pemotongan bersyarat dan tempat perebusan (jeroan, kepala, kaki
dan buntut/ekor).
Adapun syarat tempat penjualan hewan kurban adalah sebagai berikut:
- Lokasi penjualan ditetapkan oleh Walikota/Bupati
- Luas lahan cukup, sesuai dengan jumlah hewan
- Kandang penampungan memiliki atap dan pagar/pembatas
- Tersedia fasilitas:
– Kandang karantina
– Kandang isolasi
– Tempat pemotongan bersyarat
– Penampungan limbah
– Bahan dan peralatan yang telah didisinfektan
– Tempat perebusan (kepala, jeroan, kaki, ekor/buntut dan tulang)
– Tempat penguburan jika ada hewan yang mati sebelum disembelih
Sebagai catatan, setiap tempat penjualan hewan kurban wajib melakukan pembersihan dan disinfeksi terhadap orang, kendaraan, peralatan, hewan dan limbah. Selain itu, limbah tidak boleh dikeluarkan dari tempat penjualan sebelum dilakukan disinfeksi/pemusnahan.(Red3/Kesehatan)
Editor : Ahmad Wachidin