Pembinaan Dan Bantuan BBM untuk Nelayan Kota Tegal Di Masa Pandemi
KOTA TEGAL – Di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya Pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong peningkatan produksi perikanan tetap terjaga khususnya masyarakat nelayan di bidang perikanan tangkap.
Berbagai intervensi kebijakan pun dilakukan, diantaranya memberikan stimulus bantuan BBM Solar untuk operasional penangkapan ikan melalui Kartu Nelayan Jawa Tengah yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Nelayan Terintegrasi, hasil kerjasama Pemprov Jateng dengan PT. BRI Persero Tbk.
Secara simbolis bantuan diserahkan Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat, S.S kepada perwakilan nelayan Kota Tegal, Jumat (27/08/2021) di TPI Muarareja Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. Turut hadir Plt DKKKP Kota Tegal, Asisten Bisnis Mikro BRI Cabang Tegal bersama Ketua KUD Karya Mina Kota Tegal
Bantuan BBM diberikan kepada 301 nelayan Kota Tegal yang terbagi 3 wilayah yakni Kapal Viber mesin panggung sebanyak 13 orang, Nelayan Tegalsari sebanyak 51 orang dan 235 orang Nelayan Muarareja serta 2 orang Nelayan Kraton dan Pesurungan Lor. Masing-masing kartu berisi BBM Premiun setara 200 liter solar
“Harapannya bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik.Sehingga bisa beraktfitas untuk melaut kembali, ” ungkap AKBP Rahmad
Lebih lanjut Kapolres juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat nelayan dan keluarga nelayan yang sudah vaksin. Dirinya pun berharap turut mengajak keluarga nelayan atau kelompok nelayan lainnya untuk mendatakan diri mendapat layanan vaksinasi dalam upaya memproteksi diri dari penyebaran covid-19
Dalam kesempatan ini Kapolres juga menghimbau untuk bersama sama menjaga kondusifitas keamanan dan mematuhi aturan yang ada. Disisi lain dirinya juga meminta agar lebih ditekankan menyangkut kelengkapan keselamatan, dokumen pelayaran dan kelayakan kapal.
Kita sering temukan kecelakaan karena kapalnya tidak layak, kapal tenggelam mereka tidak bisa bantu diri sendiri karena tidak dilengkapi dengan pelampung dan yang tidak lengkap dokumennya. Sehingga menghambat mereka dalam proses mencari nafkah di laut,” tuturnya.
(Red2/Umum)
Editor : Irene Indah