Musrenbangwil, Pemkot Tegal Usulkan Pembangunan Polder Blok Jongor Gajahmada Hilir, Penanganan Saluran Siwatu dan Revitalisasi Pasar Sumurpanggang
BATANG – Pemerintah Kota Tegal mengusulkan Pembangunan Polder Blok Jongor Gajahmada Hilir, Penanganan Saluran Siwatu dan Revitalisasi Pasar Sumurpanggang sebagai prioritas dalam mewujudkan peningkatan pengembangan daerah Jawa Tengah khususnya di Kota Tegal pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Pengembangan Petanglong dan Bregasmalang di Pendopo Kabupaten Batang, Rabu (15/03) siang.
Kegiatan Musrenbangwil yang mengusung tema “Peningkatan Perekonomian yang Berdaya Saing dan Merata, Didukung dengan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”, dihadiri Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, Pj. Sekda Kota Tegal, Kepala Bappeda Kota Tegal dan Kepala OPD terkait lainnya di Lingkungan Pemkot Tegal.
“Besar harapan kami Bapak Gubernur untuk mewujudkan usulan prioritas Kota Tegal demi kepentingan masyarakat,” ujar Dedy Yon dalam forum tersebut.
Wali Kota juga menyampaikan capaian-capaian Pemkot Tegal selama tahun 2022. Seperti laju pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal yang menunjukkan peningkatan perekonomian masyarakat yaitu 5,6 persen, angka tersebut melebihi target RKPD tahun 2022 dan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) yang terus tumbuh positif pada Tahun 2022 sebesar 76,15 point.
Pemkot Tegal juga berhasil dalam menekan Angka Pengangguran Terbuka menjadi 6,68 persen dengan menerapkan 3 strategi utama yaitu Penasaranan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yaitu pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
Selain itu Pemkot Tegal juga fokus dalam upaya pencapaian target nasional penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen di tahun 2024.
Menanggapi usulan Pemkot Tegal dan usulan dari kabupaten/kota di wilayah Petanglong dan Bergasmalang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sesi Dialog Gubernur dengan Bupati/Wali Kota yaitu untuk membuka ruang sebanyak-banyaknya agar publik tahu bahwa insfrastruktur masih menjadi isu paling seksi dalam menghadapi situasi kritis global, pengendalian tata ruang, jumlah penduduk, dan kepentingan ekonomi.
“Musyawarah ini menjadi bagian yang mesti kita dorong, stunting, kemiskinan ekstrim, persoalan anak – anak, persoalan perempuan, disabilitas,” ungkap Ganjar dalam dialog bersama tersebut.
(Red2/Pemerintahan)
Editor : Irene Indah