Masyarakat Diminta Bersabar Dampak Kemarau yang sebabkan Harga Naik
BREBES – Musim kemarau panjang yang melanda Indonesia berdampak luas. Salah satunya yakni kesulitan mendapat air bersih serta gagal panen. Kemarau panjang juga menimbulkan bencana kebakaran di banyak tempat. Di sektor ekonomi, kekeringan juga mengakibatkan kenaikan harga-harga.
Untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi kekeringan, pemerintah tidak tinggal diam. Salah satunya dengan menggelar pasar murah.
Pasar murah merupakan kegiatan rutin pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Dengan menggandeng Bulog dan beberapa perusahaan berupaya meringankan beban warga yang tengah menghadapi kenaikan harga beras.
Ini merupakan kepedulian pemerintah kepada warga yang sangat terbebani oleh harga beras, gula, dan minyak yang naik.
“Saya berharap kepada masyarakat tetap sabar karena musim kemarau belum selesai dan air masih sulit,” ajak Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH saat menyerahkan simbolis paket sembako murah kepada masyarakat Desa Negla, Kecamatan Losari Brebes, pada gelaran pasar murah di balai desa setempat, Selasa (31/10).
Urip berharap, mudah-mudahan pertengahan November hujan mulai turun dan semua bisa kembali bercocok tanam dan harga beras 2-3 bulan kedepan kembali turun. Impor beras juga sudah ada di Indonesia yang akan mempercepat turunnya harga beras.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati menjelaskan, pasar murah digelar dalam upaya menjaga stabilisasi harga pangan di Kabupaten Brebes. Pasar murah merupakan pasokan pasokan pangan dan harga pangan dari Provinsi Jawa Tengah untuk dua lokasi yakni Desa Negla dan Jatisawit Kecamatan Losari.
“Ada 400 paket lengkap terdiri dari 5kg beras, 1kg gula dan 1lt minyak goreng dengan harga perpaket Rp80 ribu,” tutur Yulia.
Selain itu, lanjut Yulia, ada penjualan beras sebanyak 120 paket dengan isi perkantong 5kg seharga Rp55 ribu, telor ayam Rp22 ribu perkilogram, bawang merah, bawang putih dan makanan olahan dari ayam.(Red3/Umum)
Editor : Irene Indah