Lebaran Sebentar Lagi? Yuk Cek Kalender!

KEPASTIAN : Meski demikian, kepastian untuk penentuan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1444 H tetap menunggu sidang isbat yang digelar secara resmi nanti. Kita tunggu saja.(BeeNews.id/Doc).

BREBES – Tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, orang mulai bertanya tentang Lebaran berapa hari lagi. Karena perbedaan kriteria, terkadang penentuan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri di Indonesia waktunya tidak bersamaan.

Perbedaan antara penentuan Lebaran atau 1 Syawal Muhammadiyah dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah sering kali terjadi. Untuk organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah sendiri, sejak pengumuman awal Ramadhan tahun ini sudah sekaligus dengan penentuan 1 Syawal.

Lalu, Lebaran berapa hari lagi ya dari hari ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan di bawah ini ya!

Sejak jauh-jauh hari, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1444 H atau tahun 2023. Sesuai penetapan mereka, 1 Syawal atau Lebaran akan jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Artinya tinggal 7 hari lagi Lebaran tiba.

Hal itu seperti yang tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.1/MLM/I.0/E/2023. Maklumat tersebut mengatur tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.

Sesuai maklumat tersebut, hasil hisab Muhammadiyah menyebut, pada 29 Ramadan, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB.

Hilal sudah wujud ketika matahari terbenam di Yogyakarta dan pada saat itu bulan berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia. Penentuan Lebaran bagi kalangan Muhammadiyah tidak menunggu sidang isbat.

Seperti saat penetapan awal Ramadhan, pemerintah dan ormas NU akan menggelar sidang isbat dan rukyatul hilal untuk penentuan Lebaran. Sidang tersebut dijadwalkan pada 29 Ramadhan atau Kamis, 20 April 2023 mendatang.

Hal ini sesuai keterangan dari Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin.

“Nantinya, pelaksanaan sidang isbat Lebaran 2023 akan mengundang berbagai pihak, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR, serta sejumlah perwakilan organisasi masyarakat Islam,” jelasnya.

Advertisements

Pelaksanaan sidang isbat Lebaran 2023 sendiri, menurut Kamaruddin tidak berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya.

Meski Lebaran versi pemerintah dan NU masih menunggu kepastian hasil isbat, pemerintah sudah mengatur jadwal cuti Lebaran. Untuk tahun ini, pemerintah sudah mengubah jadwalnya.

Sebelumnya, cuti bersama mulai dari 21 April 2023 hingga 26 April 2023. Kemudian setelah perubahan, jadwalnya maju mulai 19 April 2023 hingga 25 April 2023. Pemerintah memutuskan memperpanjang cuti bersama Lebaran untuk meminimalisir kemacetan saat hari raya.

Di tahun-tahun sebelumnya, karena perbedaan kriteria, umat Islam di Indonesia kerap merayakan Lebaran atau 1 Syawal dengan waktu berbeda. Tahun ini hal itu kemungkinan bisa terjadi.

Hal ini bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat. Namun lantaran perbedaan kriteria. Seperti keterangan dari Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin.

Menurutnya, Muhammadiyah umumnya memakai kriteria wujudul hilal.
Berdasarkan kriteria wujudul hilal, Muhammadiyah sudah mengumumkan Idul fitri jatuh pada 21 April 2023.

Sementara NU dan sejumlah organisasi keagamaan lainnya menggunakan kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal. Penetapan 1 Syawal apabila wilayah yang pada saat maghrib posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS.

Kriteria itu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Dengan kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal.

Karenanya, awal Syawal atau Idulfitri pada kalender NU, dan pemerintah kemungkinan penetapannya pada hari selanjutnya, 22 April 2023. Hal itu artinya berbeda sehari dari Muhammadiyah atau 8 hari lagi dari sekarang. (Red3/Umum).

Editor : Irene Indah

TAG :,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 121,223