Lalisa Farmer’s Village, Wisata Baru Bergaya Eropa di Bantul
JOGJA – Sebagai salah satu icon wisata, Jogjakarta terus menghadirkan destinasi wisata yang selalu baru dan menarik untuk dikunjungi. Salah satu tempat wisata yang terbilang baru adalah Lalisa Farmer’s Village yang mengusung konsep wisata bergaya Eropa.
Tempat wisata ini baru dibuka pada 9 Desember 2022, berlokasi di Jalan Wates Km 14, Klangon, Argosari, Sedayu, Kabupaten Bantul. Meski mengambil konsep Eropa, namun Lalisa ini berada di kawasan pedesaan yang khas daerah Yogyakarta.
Untuk menuju ke lokasi ini juga tidak terlalu jauh, dari Kota Jogja dibutuhkan waktu sekitar 25 menit. Sedangkan dari Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo sekitar 30 menit.
Daya tarik Lalisa Farmer’s Village adalah keberadaan replika landmark negara-negara Eropa yang menjadi spot foto Instagramable. Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang replika kincir angina khas Belanda, air mancur ala Italia, lumbung ala Belanda, kereta kuda tradisional Suku Gipsi dan lainnya.
Menariknya, Lalisa Farmer’s Village berada di tengah hamparan sawah hijau sehingga menambah daya tariknya. Destinasi wisata ini buka setiap hari senin – jumat pukul 09.00 – 21.00 WIB, sedangkan di hari sabtu dan minggu buka pukul 07.00 – 21.00 WIB.
Pengunjung yang ingin berwisata disini tidak dikenakan biaya tiket masuk. Namun, pengunjung harus pesan minimal Rp 25.000 di coffee shop untuk mendapatkan akses ke berbagai spot foto.
Selain spot foto Instagramable bertema Eropa, pengunjung bisa menemukan tempat menarik lainnya seperti ayunan hias, truk berwarna pink, rumah kayu, rumput hijau berlatar belakang sawah, dan amphitheater.
Bagi pengunjung yang ingin berkeliling area sekitar Lalisa Farmer’s Village, tersedia paket Volkswagen Safari Trip. Adapula paket piknik dengan latar belakang replika landmark Eropa dan sawah hijau.
Setelah puas berfoto, pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman di restoran, coffee shop, dan food stall. Sebelum pulang, pengunjung bisa belanja oleh-oleh di Jogja Pasar Raya yang bekerja sama dengan 40 UMKM di Kota Gudeg.
(Red2/Wisata)
Editor : Irene Indah