Kiat Satgas Jogo Tonggo Mejasem Barat Cegah Penularan Covid-19
KRAMAT – Program Jogo Tonggo memiliki peran penting dalam upaya penanganan Covid-19. Konsep ini mengedepankan partisipasi aktif warga di tingkat wilayah dinilai mampu meminimalisir angka penularan Covid-19.
Saat kemarin ditemui tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ketua Satgas Jogo Tonggo setempat, Cahyo Tri Atmojo mengungkapkan jika satgas ini terbentuk atas dukungan untuk mengamankan lingkungan dari rantai penularan virus corona.
“Dibentuknya Satgas Jogo Tonggo ini berawal dari kesepakatan bersama warga sebagai usaha mencegah penyebaran virus corona. Adanya sistem pengamanan lingkungan ini juga sekaligus memupuk dan meningkatkan rasa solidaritas antar warga, saling menjaga, saling membantu di tengah musibah dan penderitaan akibat pandemi Covid-19,” kata Cahyo.
“Sampai sekarang, pandemi sudah berjalan lebih dari satu tahun, kami masih rutin jaga malam untuk memantau aktifitas warga, disamping membuka ruang komunikasi warga. Warga melaporkan jika ada kedatangan tamu dari luar, atau apabila menjumpai seseorang yang bukan warga sini, maka akan kami data,” ujarnya.
Sempat ada warga yang terpapar dan menjalani isolasi mandiri. Secara otomatis warga sekitar akan membantu mencukupi kebutuhan konsumsi makan dan vitaminnya sehari-hari.
“Semuanya dihimpun dari swadaya warga sini. Jika ada salah satu warga kami terinfeksi Covid-19, maka dana tersebut akan dialokasikan untuk membantu warga tersebut,” jelasnya.
Tak hanya di Desa Mejasem Barat, warga di RT01 RW02 Desa Bangungalih juga masih konsisten dengan Satgas Jogo Tonggonya. Sekretaris Desa Bangungalih Teguh Pujiono mengatakan jika lingkungan di wilayahnya termasuk salah satu rukun warga yang masih aktif dan memiliki konsitensi serta kepedulian tinggi terhadap upaya memutus rantai penularan Covid-19.
“Bahkan, salah satu rumah kepala dusun di sana digunakan sebagai tempat isolasi mandiri warganya yang tidak bisa isolasi di rumah karena berbagai sebab. Kami pun masih terus bergotong royong membantu mencukupi kebutuhan makan sehari-hari warga yang terkena Covid-19,” terangnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro menyampaikan jika eksistensi Satgas Jogo Tonggo sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dengan memanfaatkan modal sosial kegotong-royongan warga.
“Untuk wilayah Kecamatan Kramat sendiri ada 35 kasus aktif Covid-19. Kebanyakan dari penularan klaster keluarga seperti di Desa Bangungalih ini,” pungkasnya.
(Red2/Umum)
Editor : Nur Hayati