Jual Bensin Rp 8.900, Lebih Murah dari Pertalite. Siapa Pemilik SPBU VIVO ?
JAKARTA – Jagat maya sempat dihebohkan dengan antrean SPBU VIVO diduga dipicu oleh naiknya harga BBM Subsidi.
Perlu diketahui, harga BBM termurah VIVO yaitu Revvo 89 yaitu Rp 8.900/liter sedangkan harga Pertalite baru saja naik dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/liter. Walaupun yang dijual bukan BBM subsidi namun harga yang dibanderol lebih murah dibandingkan harga BBM bersubsidi.
PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) merupakan pemilik SPBU VIVO. Pada tahun 2016, NEPI berencana mengoperasikan SPBU di Cilangkap dengan nama SPBU Nusantara. Namun, rencana itu batal dilakukan lantaran, induk usahanya meminta nama SPBU diubah menjadi VIVO.
Vitol Group merupakan salah satu penyalur BBM terbesar di dunia. Sudah berdiri lebih dari 50 tahun, perusahaan multinasional ini memiliki jaringan di lebih dari 40 negara.
Di Indonesia, NEPI (pemilik SPBU VIVO) tercatat sebagai badan usaha Penanaman Modal Asing (PMA) di bawah naungan Nusantara Energy Resources Pte Ltd bekerja sama dengan Vitol Asia Pte Ltd yang berbasis di Singapura.
Perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 279 miliar pada tahun 2021. Mereka juga mengirim 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya pada tahun 2020 serta sebanyak 7,6 juta barel minyak mentah diperdagangkan setiap harinya.
Di Dunia internasional, ternyata SPBU VIVO sudah cukup terkenal. VIVO merupakan merek SPBU yang lebih dari 5.000 SPBU yang telah beroperasi di seluruh dunia. Di Indonesia, bensin yang dijual VIVO akan dipasok dari storage atau fasilitas penampungan yang berlokasi di Tanjung Priok.
Adapun jenis bensin yang dijual oleh SPBU Vivo di Indonesia yaitu BBM jenis umum. Terdapat tiga jenis BBM yang dijual SPBU VIVO di antaranya Revvo 89, Revvo 92, dan Revvo 95.(Red3/Bisnis)
Editor : Ahmad Wachidin