Jebol Akibat Diterjang Banjir, Tanggul Sungai Sibiyuk Mulai Direhab
BREBES – Warga masyarakat dibantu TNI-Polri dan perangkat Desa Kemiriamba, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, gotong-royong menutup tanggul Sungai Sibiyuk yang jebol sehingga mengakibatkan banjir besar (4/1 sore) dan menggenangi 6 desa di wilayah kecamatan tersebut dengan ketinggian terparah mencapai 2 meter. Jumat (6/1).
Danramil 02 Jatibarang Kodim 0713 Brebes Kapten Arhanud Suryadi SH menyampaikan, tanggul jebol berlokasi di belakang rumah Sumatro warga RT. 04 RW. 02 Kemiriamba.
“Kami melakukan kerja bakti menutup tanggul Sungai-sungai Sibiyuk yang jebol sepanjang kurang lebih 35 meter dengan ketinggian 3-4 meter dengan karung berisi pasir dan kemudian ditahan dengan dolken,” terangnya.
Lanjutnya, tanggul itu jebol karena tak mampu menahan debit air kiriman dari wilayah Kecamatan Lebaksiu dan Balapulang Kabupaten Tegal.
“Masyarakat berharap adanya perbaikan tanggul bersifat permanen agar banjir serupa tidak terulang kembali,” imbuhnya.
Diketahui, keenam desa di wilayah Kecamatan Jatibarang yang terdampak banjir akibat hujan deras selama enam jam lebih di wilayah Kabupaten Brebes dan Tegal itu meliputi Desa Jatibarang Kidul, Jatibarang Lor, Kemiriamba, Klikiran, Tegalwulung dan Desa Karanglo.
Bukan hanya di wilayah Kecamatan Jatibarang saja, belasan desa di 3 kecamatan lainnya juga dikepung banjir pada Rabu malam (4/1) itu yakni wilayah Kecamatan Songgom, Larangan, dan Kecamatan Brebes, sebagai dampak dari luapan beberapa sungai di wilayah masing-masing.
Saat dilanda banjir, warga yang mayoritas ibu-ibu dan anak-anak memilih mengungsi karena rumahnya terendam banjir dengan ketinggian di atas satu meter. Proses evakuasi warga dengan beberapa perahu karet itu dilakukan para relawan dan petugas dari BPBD, SAR, PMI, TNI dan Polri.
Menurut data dari PMI Kabupaten Brebes, sempat tercatat sebanyak 202 jiwa mengungsi di masjid dan musala, dengan rincian 52 jiwa mengungsi di Masjid Jami Al Ittihad Jatibarang, 100 jiwa di Masjid Desa Kemiriamba, dan 50 jiwa di musala Desa Kemiriamba.
Banjir tersebut juga sempat membuat arus lalu lintas terganggu karena banyak kendaraan roda dua atau roda empat yang mogok akibat berusaha menerjang banjir. (Red3/Umum)
Editor : Irene Indah