Jangan Panik! Ini Fakta Penting tentang Gempa Megathrust yang Perlu Kamu Tahu
JAKARTA – Gempa megathrust sering kali dianggap sebagai bencana yang menakutkan, terutama setelah berbagai informasi yang beredar di media. Namun, benarkah gempa megathrust selalu memicu gempa besar yang mengancam?
Mari kita bahas dari perspektif yang lebih tenang dan faktual.
Apa Itu Megathrust? Megathrust adalah sumber gempa yang terjadi di zona subduksi, yaitu ketika dua lempeng tektonik bertemu dan saling menekan. Karena kekuatan dorongan ini, megathrust sering dikaitkan dengan gempa yang kuat.
Namun, tidak semua gempa yang berasal dari megathrust memiliki magnitudo yang besar. Tergantung pada energi yang dilepaskan, gempa megathrust bisa saja terjadi dengan kekuatan yang lebih kecil dari M 5.
Riwayat gempa megathrust di Jawa Pulau Jawa telah beberapa kali diguncang gempa megathrust dalam kurun waktu 1840 hingga 2009. Dalam rentang waktu tersebut, setidaknya ada 12 gempa megathrust besar dengan magnitudo antara M 7 hingga M 8. Meski terdengar mengkhawatirkan, penting untuk diketahui bahwa gempa megathrust tidak selalu memicu bencana dahsyat seperti yang sering dikhawatirkan.
Megathrust tidak selalu berujung Tsunami ada anggapan bahwa setiap gempa megathrust pasti memicu tsunami. Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Misalnya, gempa di Gunungkidul dengan magnitudo M 5,5 yang terjadi baru-baru ini tidak menyebabkan tsunami.
BMKG memang sempat mengeluarkan peringatan, tetapi akhirnya peringatan tersebut dicabut karena gempa tidak menimbulkan ancaman tsunami.
Waspada, bukan panik meski megathrust memiliki potensi untuk memicu gempa besar, tidak berarti kita harus selalu hidup dalam ketakutan. Penting bagi kita untuk waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Bagaimanapun, Indonesia adalah negara yang rawan gempa, dan memahami risiko serta cara menghadapinya adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga.
Dengan mengetahui fakta-fakta ini, kita bisa lebih bijak dalam menyikapi isu gempa megathrust. Tetap waspada dan terus update informasi dari sumber yang terpercaya.
(Red1/Umum)
Editor : Indah Setiawati