Inflasi Tahunan Kota Tegal per Oktober 2022 Sebesar 6,36% (yoy)
TEGAL – Upaya konkrit Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kota Tegal yang cukup efektif, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal pada bulan Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 0,21%(mtm). Hal ini mendorong penurunan inflasi tahunan kota Tegal menjadi 6,36% (yoy) setelah pada bulan sebelumnya sebesar 6.63% (yoy) berada di atas inflasi Jawa Tengah yang sebesar 5,81% dan inflasi Nasional sebesar 5,42%.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Dodi Nugraha meyampaikan hal tersebut, saat memberikan sambutan Pasar Murah di Kantor Kecamatan Tegal Timur, Senin (12/12/2022).
Ia menyampaikan dari sisi domestik, gangguan cuaca dan perubahan iklim yang tidak menentu berpotensi menurunkan ketersediaan pasokan pangan yang berdampak pada peningkatan inflasi volatile food.
Disamping itu, penyesuaian harga BBM juga berpotensi meningkatkan harga komoditas pangan melalui peningkatan biaya distribusi.
Berdasarkan Data BPS, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan III 2022 tumbuh 5,28% (yoy).
Pertumbuhan ini cukup baik meskipun relative melambat jika dibandingkan pada triwulan II yang mencapai 5,66%(yoy).
Disamping itu Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal pada bulan Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 0,21%(mtm). Hal ini mendorong penurunan inflasi tahunan kota Tegal menjadi 6,36%(yoy) setelah pada bulan sebelumnya sebesar 6.63% (yoy) berada di atas inflasi Jawa Tengah yang sebesar 5,81% dan inflasi Nasional sebesar 5,42%.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, dalam sambutannya yang di bacakan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari menyampaikan Pemerintah Kota Tegal bersama pihak-pihak terkait terus mengupayakan menjaga laju inflasi.
Pasar murah menjadi bagian penting untuk menekan, mengendalikan harga serta menjaga kestabilan laju inflasi. Ia menjelaskan bahwa, inflasi terjadi karena kenaikan harga secara periodik dan biasanya menyebabkan ketersediaan barang kurang tetapi peminatnya banyak.
“Dengan adanya Pasar Murah ini Pemerintah Kota Tegal berupaya meyakinkan dan menenangkan serta memberi kepastian pada masyarakat bahwa pasokan stok bahan pokok di Kota Tegal masih cukup aman, tidak ada kekurangan dan distribusi lancar sampai ke tangan masyarakat sebagai konsumen,” ujar Wali Kota dalam sambutan yang disampaikan Pj. Sekda Kota Tegal.
Pasar murah, dibagikan ke 500 warga, dengan 3 item terdiri dari Beras, Minyak Goreng kemasan dan gula pasir. Harga Beras Premium 5 Kg (Produk BUMN) Rp. 43.000,- sedangkan harga normal rata-rata Rp. 52.000,-, Minyak goreng 1 liter merk Minyak Kita (Produk BUMN) Rp. 9.500,- sedangkan harga normal rata-rata Rp. 9.500,- dan Gula Pasir 1 Kg merk Manis Kita (Produk BUMN) Rp. 10.500,- sedangkan harga normal rata-rata Rp. 13.000,-.
Selain pasar murah, ada juga beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menekan laju inflasi. Saya mengapresiasi Kelompok Wanita Tani dan Tim Penggerak PKK Kota Tegal yang memprakarsai gerakan menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing.
Kita mungkin tidak menyadari bahwa cabai adalah salah satu komoditi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, mayoritas masakan di Indonesia menggunakan bahan cabai. Sedangkan harga cabai pun sangat fluktuatif, kadang rendah namun seringkali melonjak tinggi. (Red2/Pemerintahan)
Editor : Irene Indah