Ikut Pramuka Tidak Ada Pensiunnya

SILATURAHMI : Ketua Hipprada Cabang Brebes H Sholeh menerangkan silaturahmi ini sebagai perkenalan pengurus Hipprada baru sekaligus menuangkan program serta pemberitahuan kepada Pengurus Kwarcab yang merupakan mitra dari Hipprada. (BeeNews.id/Dinkominfotik Brebes)

BREBES – Menjadi Pramuka tidak ada kata pension, kapanpun dan dimanapun bisa terus berbakti, ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana. Seperti halnya para senior yang tergabung dalam Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hipprada) kendati anggotanya berusia lebih dari 60 tahun tetap semangat membaktikan diri kepada bangsa dan negara.

Demikian disampaikan Ketua Hipprada Cabang Brebes H Sholeh saat silaturahmi dengan Ketua Kwarcab 11.29 H Emastoni Ezam beserta jajarannya di Sanggar Pramuka setempat, Rabu (25/8).

Kak Sholeh melaporkan, kalau sepeninggal Ketua Hipprada Brebes H Soewardi Wirjaatmaja kemudian dirinya ditunjuk untuk menggantikan posisi Ketua Hipprada Brebes. Namun demikian belum bisa melaksanakan program apapun selama pandemi. Disamping untuk menjaga diri dari Covid-19, juga tidak adanya anggaran kegiatan.

Jajaran pengurus Hipprada yang tadinya 17, lanjut Kak Sholeh, berkurang menjadi 12 karena yang lima sudah dipanggil Tuhan. Pengurus siap dan semangat melanjutkan program kegiatan bila pandemi sudah berakhir.

Hipprada, dilaporkan oleh Kak Sholeh juga tidak memiliki anggaran kegiatan. Tetapi dia yakin, bisa melaksanakan program kegiatan dengan kunteng, yen rukun ya enteng. Meski demikian seluruh pengurus dan anggota Hipprada tetap semangat berpramuka ria, meluangkan waktu untuk membaktikan diri.

Ketua Kwarcab Brebes H Emastoni Ezam memaklumi, kevakuman kegiatan karena kondisinya sedang tidak memungkinkan berkegiatan secara luring, karena bisa menimbulkan kerumunan.

Terbatasnya anggaran yang digelontorkan pemerintah kabupaten, juga disampaikan oleh Kak Emastoni. Berkurangnya anggaran, cukup mengganggu aktivitas gerakan pramuka.

“Yang tadinya mendapat Rp 250 juta pertahun, sekarang hanya mendapat anggaran Rp 80 juta pertahun yang hanya mampu untuk kegiatan rutin sanggar pramuka yang menelan anggaran lebih dari Rp 90 juta pertahunnya,” ungkap Kak Toni.

Disampaikan pula oleh Wakil Ketua Bidang Humas dan Abdimas Kwarcab Brebes Wasdiun, bahwa kegiatan Pramuka meski terkurangi karena pandemi, namun aktivitas lain justru padat seperti aksi pramuka peduli.

Pramuka peduli secara gencar dari awal pandemi hingga kini masih terus bergerak. Seperti pembagian masker, penyemprotan disinfektan, pemakaman jenazah covid-19 dan kegiatan kemanusiaan lainnya.

Advertisements

Wakil Ketua bidang Binamuda Angkatno menyebutkan, kalau kegiatan pramuka membutuhkan dana tetapi bisa dipikul bersama-sama atau gotong royong. Angkatno mengajak untuk bersinergi, berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan sehingga enteng, karena ada kebersamaan.

Wakil Sekretaris Kwarcab Brebes Aris Munawir menjelaskan, kalau Sekretariat Kwarcab Brebes siap membantu aktivitas Hipprada baik tenaga maupun pengadministrasiannya. Salah satu Staf Kwarcab, bahkan disiapkan khusus untuk melayani kegiatan Hipprada.
(Red2/Umum)

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,620