Halal Bihalal Keluarga Alumni PMII Jateng

BERSAMA : Usai acara halal bihalal, PWNU Jateng foto bersama alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kantor PWNU Jateng. (BeeNews.id/Doc).

SEMARANG – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih atas kehadiran alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kantor PWNU Jateng. Dari kantor di Jalan dr Cipto 180 NU berjuang bersama badan otonom NU untuk melayani umat.

“Kantor ini merupakan sumbangsih Mayjen TNI (Purn) H Mardiyanto tahun 2003. Sedangkan gedung belakang merupakan iuran bulan dana warga NU se-Jateng pada masa kepemimpinan KH Buchori Masruri tahun 1990-an,” ujarnya pada acara ‘Halal Bihalal’ Keluarga Alumni PMII Jateng, Kamis (18/5).

Menurutnya, supaya para kader dan alumni bisa mempertahankan fitrah PMII maka PMII harus kembali pada nilai dasar pergerakan atau NDP yang rumusannya belum final karena merupakan implementasi dari ahlussunah wal jamaah atau Aswaja yang selalu berkembang.

“Awalnya Aswaja merupakan ahwal pemahaman dan pengamalan Islam sesuai Sunnah Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Namun sekarang berkembang pemikiran tidak saja bermadzhab secara qauli, namun juga secara manhaji,” kata Kiai Muzamil yang pernah menjabat Ketua Koordinator Cabang (Korcab) PMII jateng itu.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga kader PMII KH Mujib Rahmat menyampaikan, Islam yang diikuti oleh mayoritas umat merupakan tawasuth.

“Allah menghendaki yang mudah bagi kalian dan tidak menghendaki sesuatu yang sulit,” ucapnya.

Kemudian tentang Indonesia, wawasan keindonesiaan sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 selaras dengan maqashidu syariah. “Ini karena perumusnya terdapat KH Abdul Wahid Hasyim dari NU,” ungkapnya.

Ketua Ikatan Alumni (Ika) PMII Jateng Prof Musahadi menjelaskan, dengan niat yang baik, halal bihalal diselenggarakan di Kantor PWNU. Secara ideologis dan historis PMII memiliki hubungan yang dekat dengan NU.

“Kalau ada kader PMII yang jauh dari NU, maka berarti belum sepenuhnya memiliki kesadaran ideologis dan historis,” tegasnya.

Menurutnya, NU tidak jauh-jauh dari pesantren. Kalau nanti ada gagasan untuk menjadikan aula ini lebih nyaman, maka Alhamdulillah, merupakan khidmah yang baik. Kesalahan bisa terjadi pada siapa saja, namun yang biasa terjadi pada pemimpin. Karena itu kami mohon maaf lahir batin.

Advertisements

“Semoga Allah SWT memberikan umur yang panjang baik biologis maupun sosiologis. Juga umur ideologis, memiliki komitmen mewujudkan kebaikan-kebaikan,” kata Prof Musa yang juga Wakil Ketua PWNU jateng itu.

Menurutnya menjelang pemilu banyak yang mencanangkan membangun network, baik sebagai penyelenggara maupun sebagai peserta pemilu dan PMII harus mengikuti dan terlibat di dalamnya.

Dalam halal bihalal tersebut, tampak hadir Anggota DPR RI KH Mujib Rahmat, Pengasuh Pesantren Al-Firdaus KH Ali Munir Basyir, Alumni PMII KH Istajib As, Anggota DPD RI KH Abdul Kholiq, Wakil Rektor I UIN Walisongo Prof Muhsin Jamil, IKA PMII Pati KH Ahmad Farid Abdul Hadi, Wakil Sekretaris PWNU KH Iman Fadhilah, Anggota DPRD Jateng Hendri Wicaksono, dan aktivis PMII se-eks Karasidenan Semarang.(Red3/Umum).

Editor : Irene Indah

TAG :,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,443