Fokus Penanganan Sampah, Menjadi Tema Manarik Seminar Nasional

TANTANGAN : Bima Arya Sugiarto selaku Ketum APEKSI mengutarakan pendapatnya bahwa tantangan saat ini bagaimana menempatkan isu lingkungan hidup menjadi isu utama di daerah. Selain itu pendanaan juga sangat penting dalam penanganan sampah.(BeeNews.id/Humas Pemkot Tegal)

TEGAL – Sampah laut merupakan ancaman serius bagi manusia. Oleh karena itu, Presiden Indonesia beberapa tahun terakhir ingin Indonesia dapat mengurangi sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025.

Hal tersebut diungkapkan H. E Vegard dari Kedutaan Besar Norwegia di Indonesia saat Seminar Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang berlangsung secara virtual, Selasa (22/6) pagi.

Pemerintah Kota Tegal melalui Sekretaris Daerah Johardi mengikuti Seminar tersebut dari Command Room Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Tegal.

Seminar Nasional dengan topik “Mencapai 80% Tingkat Pengumpulan Sampah di Indonesia dengan Tata Kelola yang Stabil dan Kuat dan Pendanaan yang Memadai dan Stabil” merupakan Kajian Kebijakan Pengelolaan Sampah oleh Systemiq, Apeksi, dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Narasumber yang hadir antara lain Nani Hendiarti dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sutan Riska Tuanku Kerajaan selaku Bupati Dharmasraya sekaligus Ketum APKASI, Bima Arya Sugiarto selaku Walikota Bogor dan Ketua Umum Apeksi.

“Indonesia adalah salah satu negara yang beberapa tahun lalu melalui Presiden ingin mengurangi sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025. Perkembangan positif lainnya panel ekonomi laut yang tinggi. Panel tersebut yang diterbitkan Desember lalu dari 11 negara bertransformasi dimana konservasi lingkungan dapat berjalan seiring dan selaras. Komitmen utamanya adalah mengelola nilai laut yang lestari,” ungkap H. E Vegard

Sedangkan Sutan Riska Tuanku Kerajaan selaku Ketum APKASI melalui Devi Suhartoni selaku Wakil Sekjen APKASI menyampaikan bahwa sampah adalah persolaan terbesar yang ada di daerah.

“Persoalan sampah menjadi persoalan serius di daerah dan nasional. Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik. Sebanyak 90 persen lautan sampah bersumber dari daratan. Pengelolaan sampah harus tepat dan cepat. Keterbatasn pengelolaan sampah yang selama ini belum banyak diterapkan pemerintah daerah dan pusat. Hal ini menjadi tantangan ” ujar Devi.

Bima Arya Sugiarto selaku Ketum APEKSI mengutarakan bahwa ada 4 aspek dalam penanganan dan pengelolaan sampah. Empat aspek yang pertama misi dan visi yang kuat Kepala Daerah melalui regulasi dalam bentuk Perda, menjadi landasan membangun kultur. Yang ketiga pengikatan kapasitas pengelolaan sampah. Elaborasi dan pendanaan dan terakhir basis data dan konsep penanganan sampah.

Nani Hendiarti dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyampaikan bahwa pengelolaan sampah Pemerintah Indonesia sudah tertuang Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
(Red2/Pemerintahan)

Advertisements

Editor : Ahmad Wachidin

TAG :,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,867