Efek dari Pemutihan Gigi di Kalangan Remaja
TEGAL – Penampilan keren dan menarik jadi hal yang sangat penting bagi para remaja. Tekanan dari teman sebaya, pergaulan dan pengaruh media sosial membuat mereka menjadi mudah terpengaruh dalam hal penampilan.
Salah satunya adalah keinginan untuk memutihkan gigi. Iklan di media sosial serta tren selfie jadi ‘penyumbang’ kecenderungan untuk memutihkan gigi di kalangan remaja.
Padahal tren ini sangat berbahaya jika dilihat dari segi kesehatan.
Lapisan email gigi bisa berubah warna seiring bertambahnya usia. Berbagai faktor bisa menyumbang perubahan warna pada lapisan terluar gigi ini. Mulai dari faktor makanan dan minuman, kebiasaan buruk seperti merokok,
Juga pola kebersihan yang kurang diterapkan dengan benar. Ketika gigi berubah warna, hal ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. Mereka jadi tak leluasa lagi tersenyum atau tertawa lebar karena lapisan giginya yang tak tampil seputih yang lain.
Produk dan alat memutihkan gigi yang tidak aman banyak dijual di online shop dan media sosial dengan harga murah. Menjanjikan gigi jadi lebih putih dalam sekejap.
Mereka menggunakan produk yang tidak hanya memutihkan gigi secara instan tetapi juga merusak enamel. Gigi sebenarnya belum bisa dikatakan ‘matang’ sampai usia 17 atau 18 tahun,
Saat enamel gigi sudah rusak, gigi akan jadi sangat sensitif. Saat mengonsumsi makanan asam, pedas atau dingin akan muncul rasa ngilu luar biasa. Tak hanya itu, gigi jadi tak punya lapisan penguat.
Efeknya adalah gigi mudah patah. Belum lagi risiko gusi mengalami peradangan karena bahan pemutih yang bersifat keras. Saat gusi meradang, bisa berdampak langsung pada kondisi syaraf gigi
Tidak salah menjaga penampilan namun perlu diperhatikan juga kesehatan diri sendiri, Sayangi dirimu sebelum menyesal. (Red3/Umum)
Editor : Ahmad Wahidin