Dianggap Tewas Akibat Kecelakaan, Ternyata Korban Penganiayaan
BREBES – Sebuah makam di kompleks Pesarean Sigambir, Desa Sigambir, Kecamatan Brebes, Jawa Tengah, dibongkar polisi. Awalnya, korban dianggap tewas akibat kecelakaan dan langsung dimakamkan. Namun, belakangan terungkap bahwa korban merupakan korban penganiayaan.
Proses pembongkaran makam ini dilakukan pada Kamis (8/2) sore. Jenazah ini kembali diangkat untuk dilakukan autopsi oleh dokter forensik Polda Jateng, dr Dian SF.
Menurut Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Angga Surya Saputra ditemui usai proses autopsi menjelaskan, kuburan yang dibongkar adalah atas nama Fitrah Septia Ababil (20), alamat Desa Pagejugan Rt 03 Rw 02 Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Pemuda ini dilaporkan tewas karena kecelakaan di sekitar Kampung Kauman Brebes, Kelurahan Brebes pada Senin (5/2) dini hari. Oleh keluarga korban kemudian dimakamkan pada siang harinya.
“Jadi kenapa korban dimakamkan oleh keluarga sebelumnya karena berdasarkan keterangan rekan-rekan dari korban yang dimakamkan, bahwa korban meninggal karena kecelakaan,” kata Kasat Reskrim.
Belakangan ini, keluarga curiga jika korban tewas karena tindak penganiayaan. Informasi ini didapat dari rekan korban yang disampaikan saat mengikuti tahlilan. Atas kecurigaan itu, polisi melakukan pembongkaran makam untuk dilakukan autopsi.
“Namun berjalannya waktu, di hari yang sama, teman-teman korban mengatakan bahwa kejadian sebenarnya adalah bukan kecelakaan, tapi karena adanya penganiayaan,” ungkap Angga Surya Saputra.
Atas laporan keluarga, polisi kemudian mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku. Dia adalah YC (20). Terduga pelaku sekarang masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Brebes.
“Terduga pelaku sudah diamankan. Sekarang masih pemeriksaan intensif,” lanjutnya.
Terkait penyebab kematian korban, Kasat Reskrim mengatakan masih menunggu hasil dari tim forensik.
Kejadian ini bermula pada Senin, 05 Februari 2024 sekira pukul 02.30 WIB. Dua teman korban masing-masing Agus (17) dan Chintya (20) datang ke keluarga korban untuk memberi tahu bahwa Ababil (korban) berada di RS Dedi Jaya karena mengalami kecelakaan. Orang tua korban, kemudian mendatangi rumah sakit dan mendapati anaknya sudah meninggal dunia.
Setelah itu jenazah dibawa ke rumah pada Senin pagi. YC (terduga pelaku) mendatangi rumah orang tua korban dan menceritakan kronologi kejadian kecelakaan yang dialami Ababil.
Kepada orang tua korban, YC menceritakan bahwa Ababil jatuh ke belakang ketika sedang membonceng sepeda motor di turunan jalan masuk daerah Kampung Kauman Brebes. Setelah itu, korban dimakamkan pada Senin pukul 09.30 WIB.
Beberapa waktu setelah jenazah dimakamkan, orang tua merasa ada yang janggal dengan meninggalnya korban. Dia pun mencari informasi dengan bertanya kepada dua teman korban, Agus dan Chintya.
Selanjutnya pada Selasa, 06 Februari 2024 malam, ketika sedang melakukan yasinan dan tahlilan di rumah korban, Agus dan Chintya menceritakan kejadian yang sebenarnya. Dua orang ini mengatakan, bahwa korban telah dianiaya oleh YC pada Senin dini hari pukul 02.00 di halaman sekolah SDN Pasarbatang 05.
Mengetahui kejadian tersebut, orang tua segera melaporkan kejadian itu ke Polres Brebes.(Red3/Umum)
Editor : Irene Indah