Cegah Tawuran, Peran Serta Tiga Komponen ini Sangat Penting Diberikan
TEGAL – Akhir-akhir ini tawuran marak terjadi di Kota Tegal, bahkan mereka yang terlibat rata-rata usia belia yang kebanyakan masih duduk dibangku sekolah. Hal tersebut menjadi keprihatinan masyarakat, sebab pelaku tawuran kerap membawa senjata tajam, dan melalukan aksinya membabi buta.
Berkenaan dengan kejadian tersebut Dinas Sosial Kota Tegal mengadakan Talkshow di Sebayu FM menghadirkan Praktisi Pendidikan M Amin Aziz, M.Pd dan Kasat Samapta Polres Tegal Kota AKP Bambang Sridiartono tentang Upaya Pencegahan Tawuran dan Pentingnya Peran Tiga Komponen yakni Orang Tua, Guru dan Masyarakat, Selasa (28/3/2023).
Praktisi Pendidikan M Amin Aziz, M.Pd mengatakan, berbicara tawuran tidak hanya terjadi saat ini saja, tetapi sejak dulu sudah ada, namun sekarang ini lebih marak. Menurut Amin, ada dua faktor yang memicu pelajar atau pemuda melakukan tawuran, yaitu faktor internal dari dalam diri anak dan faktor eksternal.
Faktor internal biasanya pada lemahnya pengendalian diri anak sehingga mudah tersulut apabila ada yang memprovokasi emosinya. Kemudian krisis identitas yang membuat anak cenderung kurang mampu melihat sisi positif dari dalam dirinya.
Sehingga dari kekurangan tersebut, dicurahkan dengan hal-hal negatif. Termasuk rasa gengsi anak atau pelajar yang sangat tinggi, sehingga saat bertemu dengan pelajar dari sekolah lain kerap merasa tersinggung yang bisa memicu tawuran.
Sementara untuk faktor eksternal, seperti adanya permusuhan yang sudah bebuyutan, dan terkadang diturunkan oleh para seniornya agar adik kelasnya terus memusuhi.
Kemudian pemicu lain adalah kurangnya pengawasan dari orang tua dan guru serta kemudahan akses media sosial dan perkembangan game online.
Disampaikan Amin, untuk mencegah tawuran maka perlu peran tiga komponen penting, yaitu peran orang tua, guru dan masyarakat untuk saling membantu.
Pendidikan anak yang diberikan tidak hanya materi pembelajaran saja, melainkan pendidikan karakter, termasuk menanamkan nilai-nilai agama.
Guru juga harus bisa berperan sebagai orang tua kedua bagi siswa-siswinya, sehingga anak akan merasa nyaman untuk menyampaikan segala keluhan atas dirinya, dan guru menjadi penyaluran atas apa yang siswa alami.
Termasuk masyarakat juga harus kompak dan solid turut menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, sehingga tindak tawuran bisa dicegah sedini mungkin.
(Red2/Umum)
Editor : Irene Indah