Cegah Stunting Melalui ASI Ekslusif di 1000 Hari Pertama Kehidupan

ASI : Herba Asimor merupakan produk yang mampu membantu menambah kualitas dan kuantitas ASI. Herba Asimor dikembangkan oleh Dexa Group melalui hasil riset dari Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS). (BeeNews.id/Dinkominfotik Brebes)

BREBES – Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp. OGK mengatakan inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif dapat mencegah pertumbuhan anak kerdil (Stunting).
“Inisiasi menyusui dini dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat mencegah stunting, selain itu ASI eksklusif juga merupakan KB alami,” ungkap dr Hasto saat memberikan pengarahan Cegah Stunting di Grand Dian Hotel Brebes, Sabtu (22/10).

Kepala BKKBN, Dr. HC dr. Hasto Wardoyo, Sp. OGK menyampaikan, selain dari upaya ibu dalam memberikan makanan bergizi, suksesnya pencegahan stunting juga dipengaruhi sinergi dan kerjasama semua pihak. Baik dari instansi pemerintahan maupun swasta. Ia mencontohkan, dalam pemenuhan sandang pangan ada bantuan dari Kementerian Sosial melalui program PKH.

Tetapi yang tak kalah penting juga dari Dinas Pekerjaan Umum. Khususnya dalam pemenuhan air bersih, rumah tidak layak huni, dan penyediaan jamban yang layak. “Dukungan swasta pun sangat membantu. Dukungan dalam produksi vitamin dan makanan,” katanya.

Hasto mengatakan, angka stunting secara nasional juga bagus karena mengalami penurunan. Pada 2019 angkanya 27,67 persen, lalu mengalami penurunan pada 2021 menjadi 24,4 persen. Ia optimis angka stunting di Indonesia tiap tahunnya angka mengalami penurunan. Targetnya pada 2022 angka stunting berada di angka 21 persen.

Sementara data stunting dengan kategori tinggi ada di Provinsi NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Aceh, dan NTB. “Tapi saya optimis, Insya Allah angkanya akan selalu turun. Termasuk di Kabupaten Brebes maupun Jawa Tengah,” ungkapnya.

Menurutnya selain pemberian ASI eksklusif, penanganan stunting juga dapat dilakukan dengan mencegah perkawinan anak. Berikutnya pemberian gizi yang baik pada ibu hamil agar bayi yang lahir sehat. “Terdapat banyak risiko kehamilan dan persalinan pada usia muda, misalnya pendarahan. Anak perempuan yang hamil juga berisiko stunting karena tulang berhenti tumbuh saat hamil,” tuturnya.

Menurut Jurnal Ibu dan Anak pada 2019, balita yang tidak diberikan ASI eksklusif sejak lahir memiliki risiko stunting 4,8 kali dibandingkan yang diberikan ASI eksklusif sejak lahir. “Ya saat ini sedang dilakukan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), termasuk di Kabupaten Brebes yang angka stuntingnya masih tinggi. Nanti akhir tahun ini angkanya akan keluar lagi,” pungkas Hasto.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengakui angka stunting diwilayahnya masih tinggi, bahkan berada diurutan ketiga tertinggi di Jawa Tengah yakni mencapai 26,3 persen. “Ini PR bersama untuk menangani stunting, karena harus dilakukan secara kroyokan, melibatkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat,” tandasnya.

Idza juga menyebut, berbagai aksi nyata sudah dilakukan Kabupaten Brebes sebagai daerah dengan kasus stunting tertinggi di Jateng. Antara lain, tambahan bergizi bagi ibu hamil, pemugaran rumah tidak layak huni, jambanisasi, pendampingan calon pengantin, dan edukasi terkait risiko pernikahan dini. “Semua sudah bergerak bersama menangani stunting termasuk mengintensifkan kepesertaan KB, karena salah satu daerah prioritas penanganan stunting,” pungkas Idza.

Direktur PT Dexa Medica, Herry Sutanto mengatakan, perusahaan berkomitmen terus memberikan kontribusi untuk Indonesia. Dalam pencegahan stunting, ada produk baru bernama Herba Asimor. Obat itu untuk memperlancar dan meningkatkan kualitas ASI. “Jadi ini untuk membantu ibu mendapatkan asi yang ekslusif. Karena asi faktor penting dalam penanganan stunting di Indonesia,” ungkapnya.

Advertisements

Pada acara ini, Dexa Group menghadirkan Rumah ASI HerbaAsimor. Di dalam Rumah ASI HerbaAsimor, ibu hamil dan menyusui dapat berkonsultasi dengan bidan agar dapat mencegah stunting. Rumah ASI HerbaAsimor dilengkapi dengan timbangan dan alat ukur tinggi bayi hingga informasi-informasi penting untuk ibu hamil dan menyusui terkait dengan pencegahan stunting.

Herba Asimor menggunakan bahan alam asli Indonesia yang diolah dengan teknologi modern. Bahan yang digunakan yakni daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus. Daun katuk memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga dapat meningkatkan produksi ASI. Sementara daun torbangun dapat meningkatkan kadar prolaktin, serta meningkatkan aktivitas sel epitel dan metabolisme kelenjar susu sehingga produksi ASI meningkat 65 persen tanpa mengubah kualitas gizi susu.

Kedua bahan tersebut ditambah dengan Striatin, yang merupakan fraksi bioaktif dari Channa striata atau ikan gabus yang dapat mempercepat proses penyembuhan setelah operasi caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kegiatan Cegah Stunting dengan Edukasi Ibu Hamil dan Pemberian ASI Ekslusif di 1000 HPK yang diselenggarakan BKKBN RI dan PT. Dexa Medika diikuti ratusan Ibu hamil dan Ibu menyusui, Bidan Desa dan kader pendamping.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Brebes Narjo, SH MH, Dirut PT Dexa Medika V Hery Sutanto ST, Anggota DPR RI Dapil IX Haris Turino, Ketua POGI Cabang Brebes dr Sigit Laksmana MSi Med. SpOG, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng drg Widwiono M Kes, Kadinkes Yunita Dyah Suminar dan Kepala DP3AKB Retno Sudewi, perwakilan jajaran Forkopimda Brebes, Kepala DP3KB Brebes Drs Ahmad Ma’mun, serta tamu undangan lainnya. (Red4/Umum)

Editor: Nur Hayati

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,872