Cegah Kenakalan Remaja, Himpsi Tawaran Kerja Sama Layanan Psikoedukasi
Slawi – Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Jawa Tengah Cabang Eks Karesidenan Pekalongan tawarkan kerja sama layanan psikoedukasi pelajar untuk mencegah kasus kenakalan remaja di Kabupaten Tegal.
Hal ini terungkap saat Ketua Himpsi Cabang Karesidenan Pekalongan Nur Agustina melakukan audiensi dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji, Kamis (16/02/2023).
“Fase remaja adalah masa membangun identitas diri. Namun masa ini pula mereka juga dibenturkan pada perbandingan tajam dengan orang lain di media sosial atau bahkan lingkungan sekolah. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kecemasan yang dapat berujung pada depresi juga bullying atau penindasan ke sesama teman sebaya,” kata Nur di ruang kerja Hendadi.
Sehingga melalui kerja sama ini, pihaknya akan memberikan edukasi terkait psikologi anak kepada guru dan pelajar Kabupaten Tegal. Terlebih, kerja sama ini sejalan dengan salah satu agenda pembangunan Kabupaten Tegal di bidang pendidikan yaitu mewujudkan sekolah ramah anak.
“Kami memiliki sumber daya profesional yang memadai untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah. Harapannya melalui kerjasama ini, kami bisa ditunjuk sebagai fasilitator untuk memberikan psikoedukasi terkait dengan bullying di lingkungan pendidikan,” ucap Nur.
Selain berkolaborasi dalam membangun sumber daya manusia Kabupaten Tegal yang berkualitas, pihaknya juga berharap dilibatkan di acara-acara besar seperti hari jadi Kabupaten Tegal dengan membuka layanan konseling psikologi gratis sebagai implementasi pengabdian kepada masyarakat. Lebih dari itu, Himpsi dapat dilibatkan pada proses pembuatan peta jabatan yang terkait psikologi di lingkungan Pemkab Tegal.
Menanggapi ini, Hendadi menyambut baik tawaran kerja sama tersebut dan menyampaikan jika Himpsi memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia.
Terlebih, pelayanan psikoedukasi ini dapat mengatasi masalah psikis pelajar dan remaja di Kabupaten Tegal yang masih dihadapkan pada persoalan vandalisme, tawuran pelajar hingga pergaulan bebas.
Hendadi menambahkan perlu adanya strategi pendekatan tersendiri untuk mencegah berkembangnya kenakalan remaja, seperti pembekalan materi terkait psikologi bagi tenaga pendidik maupun pelajar secara langsung.
“Masalah kenakalan remaja yang sering terjadi tentunya perlu ditelusuri lebih mendalam apa yang melatarbelakanginya kemudian ditindaklanjuti penyebabnya. Untuk itu saya berharap Himpsi bisa membantu mengatasi persoalan kenakalan remaja ini, termasuk bullying di lingkungan sekolah,” ungkap Hendadi. (Red4/Umum)
Editor: Nur Hayati