Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang, 10 Anggota Polri ini Dicopot

TRAGEDI : Sejauh ini pemerintah dan kepolisian mencatat tragedi itu telah menyebabkan 125 orang meninggal dunia yang merupakan suporter Arema FC atau Aremania. Update terakhir termasuk korban tewas, pemerintah mencatat total ada 455 korban dalam tragedi tersebut.(BeeNews.id/Doc).

JAKARTA – Buntut tregedi kerusuhan di Stadion Kanjuruan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Mabes Polri mencopot setidaknya ada sepuluh anggota Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk menonaktifkan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Mutasi itu telah tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2098/X/KEP./2022 pada tanggal 3 Oktober 2022.

“Kapolri memutuskan menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasi sebagai Pamen SDM Polri,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Polres Malang.

Dalam mutasi tersebut, posisi Ferli di Malang digantikan AKBP Putu Kholis yang sebelumnya menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selain itu, bersamaan dengan Ferli, sembilan komandan Brimob Polda Jatim juga diganti karena diduga telah melakukan penembakan gas air mata di dalam stadion.

Berikut daftar anggota polisi yang dinonaktifkan buntut kerusuhan Stadion Kanjuruhan:

  1. Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat
  2. Komandan Batalyon AKBP Agus Waluyo
  3. Komandan Kompi AKP Hasdadarmawan
  4. Komandan Peleton Aiptu Solikin
  5. Komandan Peleton Aiptu M Samsul
  6. Komandan Peleton Aiptu Ari Dwinanto
  7. Komandan Kompi AKP Untung Sudjadi
  8. Komandan Kompi AKP Danang Sasongko P
  9. Komandan Peleton AKP Nanang Pitrianto
  10. Komandan Peleton Aiptu Budi Purnanto

Perlu diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa pasca kericuhan di dalam lapangan stadion pada Sabtu (1/10) malam lalu. Penembakan gas air mata itu telah menimbulkan kepanikan di dalam stadion, termasuk tribun, sehingga membuat penonton berdesak-desakkan menuju pintu keluar yang terbatas aksesnya.

Sejauh ini pemerintah dan kepolisian mencatat tragedi itu telah menyebabkan 125 orang meninggal dunia yang merupakan suporter Arema FC atau Aremania. Update terakhir per Senin (3/10), termasuk korban tewas, pemerintah mencatat total ada 455 korban dalam tragedi tersebut.

“Tim investigasi ini diawasi secara eksternal ini sebagai bentuk transparansi agar tim ini bekerja secara akuntabel dari Kompolnas,” kata Dedi di Polres Malang.

Sejauh ini, Mabes Polri yakni Itsus serta Propam tengah memeriksa 18 anggota yang diduga bertanggung jawab dalam penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.

Advertisements

Selain itu, tim investigasi Polri juga memeriksa beberapa saksi dan pejabat terkait yang berwenang atas penyelenggaraan pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya.

Beberapa di antaranya adalah Direktur LIB, Ketua PSSI Jawa Timur, Ketua Panitia Penyelenggara dari Arema, hingga Kadispora Provinsi Jawa Timur.(Red3/Umum)

Editor : Ahmad Wachidin

TAG :, , , , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,438