BSI Jadi Solusi dan Diminta Fokus UMKM
TEGAL – Bank Syariah Indonesia (BSI) diminta untuk fokus melayani pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tegal. Karena selain dianggap sebagai solusi, BSI juga diharapkan akan menghambat gerak rentenir yang menjerat para pelaku UMKM.
“Khususnya umat muslim yang mayoritas, namanya saja syariah yang kata lainnya bagi hasil bagi para nasabahnya. Tentunya dengan keyakinan umat Muslim yang masih mempercayakan hal tentang riba, lha ini sebagai solusi,” ungkap Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., saat Grand Launching Relokasi PT. Bank Syariah Indonesia (BSI), Tbk Kantor Cabang Tegal K. S. Tubun, Senin (20/06/2022).
Wali Kota juga meminta BSI untuk dekat dengan pedagang pasar di Kota Tegal, agar cepat dalam memberikan pelayanan pembiayaan kepada pedagang.
“Bank punya kios untuk karyawan bank stand by di pasar. Bank bisa beri pembiayaan Rp. 5-10 juta bagi para pedagang agar cepat. Kenapa pedagang lari ke rentenir karena tidak ada yang bantu pembiayaan dengan proses lebih cepat,” tutur Dedy Yon.
Peresmian Gedung baru BSI Cabang Tegal KS Tubun, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Regional Chief Excecutive Officer (RCEO) BSI Region 7 Semarang, Imam Hidayat yang diserahkan kepada Wali Kota Tegal dan pengguntingan untaian melati oleh Wali Kota Tegal, RCEO BSI Region 7 Semarang dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Tegal Novianto Utomo secara bersamaan. BSI merupakan merger dari tiga bank syariah yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah dan BRI Syariah.
“Melalui peresmian gedung baru ini saya harap BSI dapat memberikan pelayanan yang semakin baik, aman dan nyaman kepada nasabah-nasabahnya dan dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam memajukan perekonomian di Kota Tegal. Melalui kemudahan bertransaksi, pengembangan usaha, serta menciptakan distribusi ekonomi yang adil,” harap Wali Kota.
RCEO BSI Region 7 Semarang, Imam Hidayat mengatakan rasa syukur karena BSI telah menyelesaikan proses merger yang dimulai tahun 2021. BSI telah menyempurnakan proses merger pada 1 November 2021.
“Kami menyebutnya sebagai sebuah era dimana seluruh sistem sudah terkoneksi, terintergrasi dalam sebuah single system. Kami semuanya tiga bank, yakni BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah sudah terintegrasi. Insya Allah apa yang sudah berjalan selama satu tahun lalu akan memberikan kemanfaatan dan layanan yang jauh lebih baik lagi dari kami kepada seluruh masyarakat maupun nasabah,” ungkap Imam Hidayat.
Sementara usai merger, Imam Hidayat menyebut BSI harus memikirkan bagaimana bisnis perbankan syariah khususnya BSI agar semakin dikenal oleh masyarakat. Disebutkan Imam, BSI saat ini telah bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Sedangkan tahun kedua, BSI melaksanakan penataan kantor cabang BSI. “Seperti yang dipahami, sebelum merger kami beriringan dimana ada BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah berdampingan berseberangan tidak terjadi masalah. Tetapi setelah merger kami harus ditata. Kantor cabang kabupaten/kota yang titik kosong ditingkatkan inklusi BSI untuk dimanfaatkan masyarakat dalam mengakses produk.
Sementara dalam penyaluran pembiayaan UMKM di Kota Tegal disebutkan Imam Hidayat mengalami pertumbuhan hingga saat ini memiliki asset Rp. 450 miliar.
“Penyaluran pembiayaan UMKM target di tahun ini Rp. 12,5 triliun. Baru di akhir bulan Mei terealisasi Rp. 4 triliun. Di regional Jateng dan DIY, Rp. 3 triliun untuk segmen UMKM dengan jumlah 22 ribu nasabah yang kami harus tingkatkan secara berkelanjutan. Jadi arahan untuk sinergi Rp. 7-8 triliun yang tersisa dapat memberi manfaat yang signifikan sektor UMKM di Kota Tegal,” harap Imam Hidayat.
Kepala OJK Kota Tegal Novianto Utomo menyambut baik relokasi BSI Cabang Tegal KS Tubun. Novianto berharap ekonomi keuangan syariah masih terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi Kota Tegal.
Dalam kesempatan itu, BSI juga memberikan tali asih secara simbolis berupa wakaf Al Qur’an dan santunan yang diserahkan bersama-sama RCEO BSI Regional 7 Semarang dan Wali Kota Tegal.
(Red2/Lembaga Keuangan)
Editor : Irene Indah