BPS Brebes Gelar Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 di Aula Dedy Jaya Hotel Brebes
BREBES – Sensus Pertanian 2023 tahap I telah rampung. Hasil sensus pun penting untuk diketahui masyarakat.
Maka dari itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes menggelar diseminasi hasil sensus pertanian 2023 tahap pertama tersebut di aula Hotel Dedy Jaya Brebes, Selasa (12/12) siang.
Kegiatan Diseminasi dibuka langsung Sekda Brebes Djoko Gunawan. Ia mengatakan, hasil sensus merupakan data penting untuk melakukan kajian-kajian. Khususnya kajian sebelum mengambil langkah kebijakan ke depan.
Mewakili Pemkab Brebes, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada BPS yang sudah melaksanakan sensus dengan baik.
‘’Berbagai potensi sudah mulai terlihat, termasuk lahan pertaniannya. Tetapi bagaimana produksinya tetap bisa terus ditingkatkan. Nah, ini kan perlu kajian-kajian dan salah satu data acuanya dari sensus pertanian ini,’’ kata Djoko Gunawan.
Ia menambahkan, produksi pertanian di Kota Bawang sangat maksimal dengan cakupan luasan lahan yang memadai. Meski begitu, lanjut dia, pihaknya meminta sektor pertanian butuh perhatian khusus agar produksinya dapat terus meningkat dan berkualitas dengan mampu mewujudkan swasembada pangan.
“Makanya dari sensus ini akan kita lihat, apakah dari kelompok tani kita perlu pembinaan, jenis bantuan, dan lainnya,’’ ujarnya.
Pemkab Brebes, kata dia, sudah memberikan sejumlah bantuan. Mulai dari bantuan bibit, pupuk, dan air. Ia menyebut bantuan ke depan akan lebih optimal dengan mengacu data dari sensus penduduk yang dilakukan BPS tersebut.
‘’Sensus ini gambaran kita akan mau apa dan seperti apa ke depan. Apapun itu harus berdasarkan data yang jelas,’’ imbuhnya.
Sementara, lanjut dia, Pemkab Brebes juga akan memperhatikan infrastruktur terkait penunjang pertanian.
“Selain infrastruktur pertanian, kita juga dorong lebih bayak kedepan petani-petani milenial tentunya hubungan modernisasi pertanian. Tidak hanya bawang merah, kita akan fokuskan juga potensi cabai rawit, cabai merah dan sayuran lainya” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Brebes Prita Rextiana mengatakan adanya penurunan jumlah usaha pertanian perorangan di Kabupaten Brebes.
Ia menjelaskan lebih rinci dari jumlah usaha pertanian perorangan 191.804 unit, turun 23.84 persen dari tahun 2013.
“Tapi jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum bertambah 5 unit. Sehingga sekarang ada jumlah 7 unit. Dan juga jumlah usaha pertanian lainya juga bertambah 31 unit, dan sekarang ada 41 unit,” beber dia.
Ia menaambahkan, jumlah Petani Gurem atau petani yang hanya mengelola atau mengusahakan 1/4 hektare lahan pertanian jumlahnya saat ini 150.436 orang dari total 180.898 petani pengguna lahan.
“Untuk petani milenial umur antara 19-39 tahun jumlahnya 29.782 orang atau 16,38 persen dari jumlah petani,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sensus pertanian dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Hasilnya diharapkan dapat menjawab isu global keberlanjutan, tantangan global seputar ketahanan pangan serta menajwab beberapa Indikator pada SDG’s pertanian.
“Sensus pertanian ini mencakup sektor pertanian seperti hortikultura, perkebunan, tanaman pangan, kehutanan, perikanan dan peternakan,” kata Prita Rexiana.
Prita mengungkapkan, dalam sensus pertanian kali ini terdapat empat sektor. Di antaranya, usaha pertanian perorangan, usaha pertanian rumah tangga, usaha pertanian berbadan hukum seperti kelompok tani, hingga jenis usaha jasa pertanian.
“Sedangkan sensus pertanian tahap kedua dijadwalkan 2024 mendatang,” pungkasnya.(Red3/Umum)
Editor : Irene Indah