Bank Indonesia akan Terbitkan Rupiah Digital, Bagaimana Nasib Uang Tunai ?

DIGITAL : Rupiah digital merupakan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currencies (CBDC), berbeda dengan uang elektronik maupun e-wallet yang sering dipakai. (BeeNews.id/Nur Hayati)

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Rupiah digital dibuat dalam rangka menjajaki makin maraknya aset kripto yang tumbuh beberapa tahun belakangan di berbagai belahan dunia.

Namun, untuk mewujudkannya diperlukan kehati-hatian untuk menakar risiko yang mungkin terjadi dan meminimalisirnya.

Bagaimana bentuk rupiah digital ? Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy menyampaikan rupiah digital nantinya tak akan jauh berbeda dengan uang elektronik. Perbedaan utamanya hanya terletak pada lembaga penerbitnya.

CBDB akan diterbitkan oleh BI sedangkan uang elektronik diterbitkan oleh Bank Umum dan dompet digital diterbitkan oleh lembaga non-bank. Karena diterbitkan oleh bank sentral, rupiah digital punya kelebihan dibanding lainnya, kelebihannya yaitu risiko yang lebih kecil disbanding uang elektronik, akrena risiko kredit bank sentral lebih rendah dibandingkan lembaga lainnya.

Kapan rupiah digital diluncurkan ? Ryan menyebut desain awal rupiah digital akan diluncurkan pada akhir 2022 melalui white paper. Namun, desain tersebut bukan merupakan desain final dan masih menerima masukan dari pelaku industry, dalam condultated paper di awal 2023.

Setelah fase itu, uji coba akan mulai dilakukan. Hanya saja, masa uji coba ini tidak bisa dipastikan akan berlangsung seberapa lama.

“Setelah itu barulah uji coba yang akan membutuhkan waktu lama, negara lain paling cepat menerapkan uji coba selama enam bulan. Ada pula yang berkali-kali melakukan uji coba.”ujar Ryan, dikutip dari Antara, Selasa (12/7/2022).

Hal itu disampaikan pada sesi diskusi, yang merupakan acara sampingan (side event) pertemuang ke 3 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (FMCBG) dan Deputi Bidang Keuangan dan Bank Sentral G20 (FCBD) di Bali.

Bagaimana nasib uang konvensional ? Ryan menegaskan penerbitan rupiah digital tidak akan menghilangkan peredaran uang tunai. Artinya, uang konvensional atau uang tunai tetap ada seperti biasanya.

Advertisements

“Intinya tidak untuk menghilangkan tetapi menambah alat pembayaran, seperti dompet atau uang elektronik yang ada saat ini.”katanya.

Ryan menjelaskan dengan adanya CBDB di Indonesia, masyarakat memiliki pilihan alat pembayaran untuk transaksi.
(Red2/Elektronik)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,442