Mengenal Budaya Tegal melalu 7 Tradisi Unik
TEGAL – Tegal terletak di Jalur Pantai Utara atau Pantura Provinsi Jawa Tengah dan sering menjadi tempat pemberhentian. Namun, sesekali coba cari hotel di Kota Bahari dan bermalam, kamu akan menemukan sisi lain kota yang sering terabaikan.
Nama kota ini berasal dari kata tegalan atau tetegil yang artinya ladang. Tegal telah berkembang dari sebuah desa di Kerajaan Pajang menjadi pusat perdagangan dan jasa.
Inilah pengaruh posisi kota dalam jalur ekonomi transnasional. Sekarang kamu dapat menemukan toko retail dan pusat perbelanjaan lokal untuk membantu meningkatkan gaya hidup masyarakat lokal.
Mengenai kebudayaan pada masyarakat Kota Tegal, berikut ini tradisi yang ada di Kota Tegal :
1. Tradisi Mutih Pada Calon Pengantin Wanita
Tradisi ini hanya dilaksanakan oleh calon pengantin Wanita, biasanya calon pengantin hanya boleh makan nasi putih dan tahu yang belum di goreng.
Saat tradisi ini berlangsung, kedua mempelai juga tidak diperbolehkan untuk bertemu tetapi diperbolehkan berkomunikasi lewat ponsel, dan akan dipertemukan kembali setelah Ijab Qobul dengan tujuan agar kedua calon pengantin tampil lebih cantik setelah di make up, sehingga calon pengantin pria menjadi terpesona setelah melihat calon pasangannya.
2. Tradisi Sedekah Laut Pada Penghujung Tahun
Di penghujung tahun, warga ramai membuat gunung sedekah bumi yang berisi buah-buahan dan sayur mayur seperti apel, pisang, jeruk, manga dan lain-lain. Biasanya kepala sapi diletakkan di tengah gunung yang akan diangkut dengan kapal besar dan dibuang ke tengah laut.
Setelah kapal kembali, ada acara penyambutan dengan respon dari dangdut orjen. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rejeki kepada masyarakat Kota Tegal.
3. Minum Teh Poci Bersama
Sering disebut dengan moci, tradisi ngeteh ini sudah berlangsung sejak lama, penduduk setempat biasanya moci saat sarapan atau sore hari, ditemani jajanan ringan seperti tahu aci. Teh disajikan dalam pot tanah liat dan set cangkir.
4. Lebaran Kota Tegal
Warga kota Tegal biasanya akan menyambut lebaran dengan tradisi prepegan. Biasanya sehari menjelang Lebaran, Masyarakat kota Tegal akan berbondong-bondong ke pasar dengan berjalan kaki untuk berbelanja berbagai kebutuhan untuk menjamu tamu.
5. Tari Khas Tegal Endel
Tari Endel merupakan salah satu tarian khas Tegal dimana penarinya menggunakan topeng dengan enam gaya yaitu topeng endel, kresna, panji, patihan, lanyapan alus, dan kelana dan terdapat juga topeng tambahan yaitu punakawan dan beberapa topeng lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Pertunjukan biasanya berlangsung 3-4 jam dan diiringi oleh 10 pangrawit, seorang sindenm dan seorang dalang.
6. Wayang Golek Cepak
Bukan hanya orang Sunda yang mengenal wayang golek, tapi juga masyarakat Tegal, sering disebut juga Wayang Golek Cepak Tegalan, bahan pembuatan boneka wayang ini dari kayu kedondong jaran. Kayu dinilai berkualitas baik dan tahan lama.
Keberadaan wayang golek ini tak lepas dari tangan dingin Ki Enthus Susmono, dalang yang juga Bupati Kabupaten Tegal, ia kemudian menamakan wayang golek Lupit dan Slenteng dan membuat dua maskot daerah wayang.
7. Sintren
Seni tari Sintren tradisional cukup populer di masyarakat pesisir utara Pulau Jawa, seperti Indramayu, Cirebon, Brebes, Pekalongan, dan Tegal. Nuansa magis, tarian ini menggambarkan kisah cinta tak berizin Sulasih dan Raden Sulandono. Namun, keduanya dipertemukan kembali di alam gaib oleh Dewi Lanjar, ibu Sulandono.
Berawal dari cerita ini, saat Sintren digelar, penari yang masih suci itu kerap dirasuki arwah bidadari Dewi Lanjar, setelah pawang membacakan mantra. Selain itu, alat musik yang terbuat dari gerabah dan kipas bambu menghasilkan suara khas yang membuat pertunjukan semakin menarik.
(Red2/Seni & Budaya)
Editor : Irene Indah