Ketersediaan Minyak Goreng Curah dan Kemasan Sederhana di Pasaran Masih Mencukupi

STOK : Seorang penjual di salah toko kelontong di Pasar Trayeman menunjukkan stok minyak goreng curahnya masih tersedia pada Senin (21/02/2022). Ia menjual minyak goreng curah tersebut seharga Rp 18.000 per kilogram. (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

SLAWI – Ketersediaan minyak goreng yang sempat mengalami kelangkaan pasokan kini sudah mencukupi.

Hal ini berdasarkan hasil monitoring Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji bersama personil Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Trayeman dan Pasar Banjaran, Senin (21/02/2022).

Menurut penuturan Hendadi, dari sisi ketersediaan minyak goreng dipasaran terpantau cukup aman, baik jenis minyak goreng curah maupun kemasan sederhana.

“Alhamdulillah, tadi kita ke beberapa toko yang ada di pasar tradisional, stok minyak gorengnya masih aman dan penjualannya masih sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan Pemerintah, meskipun kalau di lihat dari stok jumlahnya tidak begitu banyak. Sehingga jika pembeliannya tidak dibatasi ya cepat habis juga,” katanya.

Sementara itu, Sri (55), pedagang kelontong di Pasar Trayeman mengaku komoditas minyak goreng ini cukup sulit dicari dan tidak tahu penyebabnya.

Ia menjelaskan harga untuk minyak goreng kemasan sederhana ia jual Rp 14.000 per liter, sedangkan minyak goreng curah Rp 18.000 per kilogram.

“Terkadang pembeli mengeluh, mengalami kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng khususnya jenis minyak bersubsidi. Namun saat ini stoknya masih ada, masih tersedia,” ungkap Sri.

Disisi lain, menurut keterangan staf bagian pembelian di Swalayan Yapora Tyo Trisnawati (32), ketersediaan minyak goreng di Swalayan Yapora sendiri ada namun masih terbatas jumlahnya.

“Kami pastikan tidak ada penimbunan karena stok yang kami terima saat ini memang mengalami pengurangan. Jika keadaan normal, biasanya kami bisa mendapat pasokan ratusan karton minyak goreng kemasan. Tapi sekarang hanya 25 karton saja, sehingga pembeliannya ke konsumen kami batasi satu orang maksimal dua liter,” kata Tyo.

Untuk itu, pihaknya pun terpaksa menyiasati kelangkaan pasokan ini dengan mengatur jadwal display barang, yaitu pagi dan sore agar tidak terjadi panic buying.

Advertisements

Menurutnya, dari 15 distributor minyak yang biasa mengirim ke tokonya, saat ini hanya lima distributor yang aktif mensuplai minyak.

Tyo merinci kelima distributor tersebut adalah PT Intiniaga Tunas Sejahtera yang memasarkan produk minyak goreng merek Sedaap dan Sabrina, PT Bukit Inti Makmur Abadi distributor merek Sunco, CV Makmur Abadi distributor merek Fitri, CV Wahyu Prima Jaya distributor merek Fortune dan Siip, dan CV Anjat Berlian distributor merek Jujur dan Tawon.
(Red2/Umum)

Editor : Irene Indah

TAG :, , ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,626