Memiliki Kemampuan Bahasa Asing Selain Bahasa Inggris
TEGAL – Pada umumnya, setiap orang hanya mampu menggunakan satu bahasa dengan sangat baik yang biasanya merupakan bahasa resmi nasional. Orang yang bahasa pertamanya adalah bahasa Inggris memiliki sebuah keistimewaan yaitu tidak diwajibkan untuk mempelajari bahasa asing apapun karena di seluruh dunia bahasa yang menjadi pengantar adalah bahasa Inggris.
Sedangkan bagi yang bahasa pertamanya bukan bahasa Inggris memiliki kebutuhan atau keharusan untuk mempelajari bahasa Inggris. Sejak beberapa dasawarsa, bahasa Inggris telah menjadi mata pelajaran pokok yang dipelajari oleh semua tingkatan pendidikan di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, kursus bahasa Inggris berada di mana-mana dalam berbagai macam bentuk. Sehingga tidak heran bahasa Inggris adalah bahasa asing yang paling banyak dimengerti oleh warga dunia.
Tidak semua orang menguasai bahasa Inggris. Namun menguasai bahasa Inggris dewasa ini bukanlah suatu hal yang luar biasa karena bahasa Inggris termasuk ilmu pengetahuan umum yang menjadi kebutuhan umum.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang mampu menggunakan bahasa Inggris sehingga semakin pula kita merasakan bahwa penggunaan bahasa Inggris di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya menjadi semakin lumrah.
Ternyata selain bahasa Inggris, ada pula beberapa orang di sekitar kita yang mampu menggunakan bahasa asing lainnya. Meskipun jumlah mereka masih bisa dihitung dengan jari, tetapi ini menjadi suatu fakta yang sangat menarik.
Hanya memiliki kemampuan berbahasa Inggris sudah cukup membuat seseorang terkesan menarik dan berpendidikan tinggi atau berasal dari kalangan kelas menengah ke atas. Memiliki kemampuan bahasa asing lainnya menjadikan seseorang terkesan lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang hanya memiliki kemampuan satu bahasa asing.
Sehingga mereka paling tidak telah memiliki kemampuan dalam tiga bahasa yaitu bahasa nasional, bahasa Inggris, dan bahasa asing lainnya. Yang lebih luar biasa, beberapa diantara mereka menguasai lebih dari tiga bahasa.
Orang yang menguasai banyak bahasa dalam bahasa Inggris disebut polyglot. Dari sekian ribu bahasa yang ada di seluruh dunia, hanya bahasa – bahasa tertentu yang menjadi minat bagi para pelajarnya.
Bahasa – bahasa tersebut antara lain bahasa Mandarin, Jepang, Korea, Perancis, Arab, Italia, Jerman, Spanyol, Thailand, dan Portugis. Bahasa – bahasa tersebut bisa dipelajari secara formal di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk semua jurusan.
Bisa juga dipelajari secara formal di perguruan tinggi program studi bahasa asing, di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), secara nonformal pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah dan di lembaga pendidikan nonformal semacam kursus atau melalui kursus privat bagi yang memiliki kemampuan finansial yang cukup atau dipelajari secara mandiri melalui buku – buku atau sumber – sumber pelajaran lainnya seperti internet.
Namun mempelajari secara mandiri akan menjadi jauh lebih sulit dibandingkan jika pelajar yang bersangkutan memiliki pengajar yang telah profesional. Mempelajari bahasa asing ke dua setelah bahasa Inggris sifatnya sama sekali tidak diwajibkan bagi mereka yang tidak berencana untuk tinggal luar negeri di mana bahasa tersebut dituturkan.
Namun tidak ada salahnya jika kita bisa mempelajarinya dengan santai ketika memiliki waktu luang. Tapi sebelum kita mempertimbangkan untuk mempelajari bahasa asing ke dua, alangkah baiknya supaya kita bisa fokus untuk mempelajari bahasa Inggris terlebih dahulu hingga fasih.
Setelah itu, barulah kita mencoba mempelajari satu atau dua bahasa asing lainnya hingga bisa sama fasihnya ketika berbicara bahasa nasional dan bahasa Inggris.
“Saya bisa 5 bahasa, namun sebetulnya hanya bahasa indonesia dan Inggris yang saya butuhkan. 3 bahasa asing lainnya yaitu Spanyol, Portugis, dan Thailand hanyalah bonus dan orang lain tidak harus sama seperti saya,” ujar Ryan Satria Yudha, seorang polyglot.
(Red3/Pendidikan)
Editor : Nur Hayati