Andi Purnomo, Perjalanannya dari Lemah Duwur Hingga Menjadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab

GENERASI : Andi Purnomo (keempat dari kanan) berharap kisah pengalamannya ini bisa menjadi penyemangat generasi muda di Kabupaten Tegal untuk belajar lebih tekun, bekerja lebih giat dan berkarya lebih hebat. (BeeNews.id/Humas Pemkab Tegal)

ADIWERNA – Keputusan Andi Purnomo (32), putra daerah asal Desa Lemah Duwur, Kecamatan Adiwerna mengikuti seleksi imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA) telah mengubah kehidupannya. Andi, penghafal 30 juz Alquran ini pun terpilih dari ratusan peserta seleksi yang diuji langsung oleh sejumlah syeikh dari Kementerian Urusan Islam dan Wakaf Abu Dhabi UEA.

Andi Purnomo, lahir pada tanggal 06 Juli 1989 di Desa Lemah Duwur RT10/RW02 No. 18, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Andi adalah anak kesembilan dari sebelas bersaudara dari pasangan H. Rodja dan Hj. Jamilah masa kecil Andi hingga remaja dilalui di kampung halaman.

Andi menempuh pendidikan sekolah dasar ditempuh di SD Negeri 01 Lemah Duwur dengan tambahan mengikuti pendidikan agama di Madrasah Diniyah Salafiyah, Pekuncen, Pesarean usai pulang sekolah di siang harinya.

Setelah lulus dari pendidikan SD di tahun 2000, Andi kecil mengikuti jejak kakak-kakaknya dengan melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an, Tebuireng, Jombang selama tiga tahun. Selesai menempuh pendidikan madrasah tsanawiyah, ia melanjutkan pendidikannya di SMA NU Wahid Hasyim di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.

Semasa SMA, Andi rajin mengikuti program menghafal Alquran di Yayasan Madrasatul Qur’an, Desa Langgen, Kecamatan Talang dan di Pondok Pesantren Darussakinah, Desa Kalimati, Kecamatan Adiwerna. Kemudian melanjutkan pendidikan pesantren selama satu tahun di Pondok Pesantren Rahmatillah, Kudus.

Setelah dari Kudus, Andi melanjutkan pendidikan tinggi berikutnya di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Momen yang berkesan ketika mengikuti safari dakwah Ramadlan tahun 2014 di Kota Biak Papua Barat yang merupakan utusan dari kampusnya, PTIQ bekerjasama dengan Kedutaan Saudi Arabia.

Saat sedang menyelesaikan tugas tesisnya di Program Magister Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada pertengahan tahun 2017, Andi mendapatkan informasi dari salah satu dosen di PTIQ Jakarta tentang informasi seleksi imam masjid di Uni Emirat Arab.

Informasi tersebut tak ia sia-siakan dengan segera mendaftar. Tak tanggung-tanggung, pengujian seleksi imam masjid yang diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat ini dilakukan langsung oleh beberapa Syeikh dari tim Kementerian Urusan Islam dan Wakaf Abu Dhabi UEA.

Saat ini Andi ditempatkan di Masjid Malik bin Abi Salim, Kota Fujairah, tepatnya satu setengah jam dari Kota Dubai mulai tahun 2017 hingga sekarang. Tidak hanya menjadi imam masjid, Andi juga ditugaskan sebagai khatib salat Jumat.

Menurut Andi, hidup bersama istri dan satu orang anak di negeri orang membuatnya kaya akan pengalaman, memperluas wawasan, memahami ragam pola pikir, cerita, dan budaya, serta meningkatkan konektivitas global karena bisa berkawan dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia.

Advertisements

Kesemuanya semakin menambah bijak pemikirannya dalam menerima setiap perbedaan dalam keragaman.

“Berpikiran terbuka dan selalu optimis menjalani hidup, insyaAllah akan menjadi bekal kuat kita untuk tampil berkompetisi di kancah international,” pungkas Andi Purnomo.
(Red2/Profil)

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,874