Johardi: Dengan PPPK Non Guru, Pelayanan Masyarakat Diharapkan Lebih Baik Lagi

PERCAYA DIRI : SekDa Kota Tegal Johardi menuturkan In Sya Allah harapannya, selaku panitia mewakili Kepala Daerah, pelaksanaan kegiatan untuk seleksi dilaksanakan sebaik mungkin dan seobyektif mungkin. Baik itu untuk seleksi CPNS maupun PPPK, sehingga tidak ada titip-titipan, lobi-lobian, semua harus percaya diri sesuai dengan kemampuan dirinya. (BeeNews.id/Humas Pemkot Tegal)

SEMARANG – Sekretaris Daerah Kota Tegal, Dr. Drs. Johardi, M.M., berharap dengan adanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Non Guru, pelayanan kepada masyarakat di Kota Tegal akan menjadi lebih baik lagi.

“Harapannya dari 121 peserta yang lolos menjadi PPPK ini, mampu memberikan pelayanan yang terbaik buat pemerintah. Selama ini di Kota Tegal sudah luar biasa, ditambah 121 orang in sya Allah nanti akan lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” ungkap Johardi saat mewakili Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, membuka dan meninjau pelaksanaan Ujian Seleksi Kompetensi (Selkom) PPPK Non Guru pada Kamis (07/10) di titik lokasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

“Yang akan diambil sebanyak 121 orang. Jadi satu berbanding tiga. Ini benar-benar persaingan yang luar biasa,” ungkap Johardi yang hadir didampingi Koordinator BKN Tilok Udinus Istiyarno, Inspektur Kota Tegal Imam Badarudin, Kepala BKPPD Kota Tegal Ilham Prasetyo dan Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Tegal terkait.

Dalam kesempatan itu, selain membacakan sambutan Wali Kota sekaligus membuka pelaksanaan Selkom PPPK Non Guru Pemkot Tegal Tahun 2021 di titik lokasi Udinus, Sekda bersama OPD terkait sudah memberikan motivasi kepada peserta, sehingga diharapkan peserta akan benar-benar semangat menjaga kesehatan dan tetap patuh dalam menjaga protokol kesehatan.

Menurut Johardi, peserta tinggal menjawab pertanyaan dalam soal yang pastinya ada jawabannya.

Wali Kota Tegal dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kota Tegal, memberikan ucapkan selamat kepada peserta yang telah mampu melalui seleksi administrasi.

“Saya harap peserta dapat mengikuti tahapan tes selanjutnya dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri dengan sungguh-sungguh dan baik untuk bisa lolos sampai seleksi tahap akhir,” ungkap Wali Kota.

Selain itu, Wali Kota juga berharap peserta selain mempersiapkan wawasan, juga harus mempersiapkan fisik yang bugar agar memperoleh hasil yang terbaik. Sebab Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah juga ASN.

“Pemerintah Kota tegal membutuhkan ASN yang bugar jasmaninya, sehat rohaninya, luas pengetahuannya dan mampu mengelola emosional diri sendiri dengan baik. Ini penting agar nantinya bisa menyesuaikan diri di tempat kerja. Yang juga sangat penting adalah disiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan amanah yang diberikan,” amanat Wali Kota.

Selkom PPPK Non Guru di titik lokasi Udinus dikuti 365 peserta dari 417 peserta yang lulus seleksi administrasi. Sedangkan 52 peserta mengikuti seleksi di beberapa kantor regional Badan Kepegawaian Negara (BKN) lainnya.

Advertisements

Sementara pelamar yang tidak hadir tanpa alasan sebanyak 11 peserta, total jumlah pelamar PPPK Non Guru sebanyak 930 orang dengan formasi yang tersedia sebanyak 121 orang. Pelaksanaan Ujian Selkom untuk Kota Tegal dilaksanakan di sesi kedua dan ketiga, untuk sesi pertama dilaksanakan selkom untuk daerah lain.

Sesuai jadwal ujian untuk sesi II dimulai pukul 10.30-11.40 WIB dan sesi III pukul 14.30-15.40 dengan durasi ujian masing-masing 130 menit. Sesi kedua diikuti 280 peserta sedangkan sesi ketiga diikuti 85 peserta.

Dalam setiap sesi, peserta diwajibkan melaksanakan registrasi dan pemberian PIN peserta, penitipan barang, body checking, memasuki ruang steril yang kemudian dilanjutkan mengikuti ujian Computer Assisted Test (CAT) di ruang ujian. Kelulusan peserta ditentukan berdasarkan hasil CAT tersebut.

Materi ujian yang diikuti antara lain test teknis, test manajerial, test social cultural dan dilanjutkan test wawancara yang semuanya menggunakan CAT.

Pelaksanaan ujian Selkom dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Peserta diwajibkan membawa hasil swab test negatif, apabila reaktif peserta melapor ke panitia paling lambat H-1 pelaksanaan ujian dengan melampirkan bukti swab test RT PCR agar dapat seleksinya dijadwalkan ulang, peserta juga memakai masker, cuci tangan, menggunakan hand sanitizer, jaga jarak, dan tidak berkerumun.
(Red2/Pemerintahan)

Editor : Irene Indah

Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 123,442