Warga Tegal-Brebes Terjebak! Jembatan Utama Putus, Aktivitas Lumpuh Total

TEGAL – Jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal kini benar-benar lumpuh setelah jembatan di Desa Kaligiri, Kecamatan Sirampog, Brebes ambruk pada Rabu, 2 April 2024, tepatnya H+3 Lebaran. Jembatan yang dikenal sebagai Jembatan Glempang itu roboh saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada sore hingga malam hari. Peristiwa ini membuat warga harus mencari jalan alternatif yang lebih jauh dan sulit dilalui.

Jembatan Glempang memiliki panjang sekitar 30 meter dan lebar 3 meter. Letaknya yang membentang di atas Sungai Pedes menjadikannya akses vital bagi masyarakat Kaligiri yang ingin menuju Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Sayangnya, jembatan tersebut kini tidak bisa digunakan sama sekali akibat tergerus derasnya arus sungai saat hujan lebat. Sekretaris Desa Kaligiri, Khalimi, menyebutkan bahwa sebelumnya jembatan itu memang sudah mengalami kerusakan ringan, tapi masih bisa dilewati kendaraan.

Namun karena cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir, tanah penyangga jembatan terkikis hingga akhirnya menyebabkan jembatan runtuh total. Bukan hanya akses warga yang terganggu, perputaran roda ekonomi masyarakat pun ikut terdampak karena banyak warga yang bergantung pada jalur itu untuk berdagang atau bekerja di daerah seberang.

Slamet, warga Kaligiri yang sehari-hari mengantar barang dagangannya ke Bumijawa, merasakan dampak besar akibat kejadian ini. Ia kini terpaksa menggunakan jalur alternatif melewati Dukuh Slada yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan dalam kondisi yang cukup berbahaya. Jalur tersebut menambah waktu tempuh hingga lebih dari 30 menit, dan saat hujan turun, jalan jadi sangat licin dan ekstrem sehingga jarang dilalui.

Dengan situasi seperti ini, warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membangun kembali jembatan tersebut. Akses utama ini bukan hanya penting bagi mobilitas, tapi juga sebagai penopang perekonomian warga yang tinggal di dua wilayah tersebut. Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini bisa semakin menyulitkan kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar.
(Red1/Umum)

Editor : Indah Setiawati