Idza Priyanti Terima Penghargaan Abdi Bakti Tani 2021
BREBES – Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menerima penghargaan Abdi Bakti Tani 2021 dari Kementerian Pertanian yang diserahkan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (13/9).
Kabupaten Brebes meraih penghargaan kategori Kabupaten Dengan Peningkatan Produksi Padi Tertinggi Tahun 2019-2020.
“Alhamdulillah, Brebes mendapatkan penghargaan pertanian. Namun sebenarnya, ini penghargaan buat masyarakat Brebes khususnya para petani yang terus gigih memproduksi hasil-hasil pertanian, kendati dicekam pandemi,” ungkap Idza Priyanti usai menerima penghargaan di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13 Jakarta Pusat, Senin (13/9).
Idza berharap, kegigihan petani tak luntur termasuk minat generasi muda Brebes untuk menggeluti bidang pertanian juga terus termotivasi.
Petani milenial, kata Idza, telah menggunakan teknologi pertanian sehingga tidak sepenuhnya menggunakan tenaga manusia. Pertanian di Brebes alih teknologi, alat-alat mesin pertanian sudah banyak dikuasai oleh petani-petani muda.
Sebanyak 9 Gubernur dan 10 Bupati yang menerima Penghargaan Abdi Bakti Tani 2021, yakni Gubernur Lampung, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara. Sedangkan untuk Pemkab diberikan kepada Bupati Brebes, Bintan, Cilacap, Kota Baru, Deli Serdang, Ngawi, Oku Timur, Gresik, Kota Waringin Barat dan Bupati Semarang.
Penghargaan diserahkan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dalam sambutannya Wapres sangat senang dengan dunia pertanian karena mampu menyerap tenaga kerja paling banyak.
Untuk itu, Kiai Ma’ruf berpesan kepada seluruh Kepala Daerah untuk berpihak kepada dunia pertanian, karena dia melihat peningkatan kesejahteraan petani masih menjadi PR bagi pemerintah. Ketangguhan sektor pertanian merupakan kerja keras dari petani dan sumbangsih pemerintah dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Di masa pandemi dan masa-masa berikutnya, mengajarkan kita untuk berpikir kreasi guna menciptakan terobosan terobosan. Pemerintah pusat dan daerah untuk merumuskan kebijakan fasilitasi, memberikan kontribusi untuk pembangunan pertanian nasional
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes Ir Yulia Hendrawati MSi menjelaskan, penghargaan kepada Bupati Brebes merupakan apresiasi pemerintah pusat atas kinerja Pemkab Brebes. Karena terbukti telah berkontribusi dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan nasional dan ketangguhan pertanian dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Pemberian penghargaan juga sebagai rangkaian peringatan Hari Tani Nasional Tahun 2021 yang jatuh pada 24 September 2021 mendatang.
Dipaparkan Yulia, produksi Padi di Kabupaten Brebes sangat menarik karena meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat, adanya peningkatan produksi Gabah Kering Giling (GKG) Tahun 2019 sebanyak 557.823 ton per tahun dengan konsumsi 177.830 ton pertahun.
Untuk tahun 2020 produksi GKG sebanyak 569.517 ton pertahun dan konsumsi 173.557 ton pertahun. Sedangkan tahun 2021 diprediksi produksi GKB bisa meningkat lagi menjadi 571.677 ton pertahun dengan konsumsi 174.939 ton pertahun.
Produk unggulan lainnya di Brebes berupa Bawang Merah dengan produksi di tahun 2019 sebanyak 308.858,60 ton pertahun dengan konsumsi 5.065,47 ton per tahun. Ditahun 2020 produksi Bawang Merah sebanyak 401.615,50 ton pertahun dengan konsumsi sebesar 5.540,53 ton pertahun.
Kemudian untuk Cabai Merah, produksi tahun 2019 sebanyak 20.146,90 ton pertahun dengan konsumsi 5.414,62 ton pertahun. Untuk tahun 2020, produksi Cabai Merah sebesar 27.358,20 ton pertahun dengan konsumsi 5.922,4 ton pertahun.
Untuk peningkatan produktivitas produk hasil-hasil pertanian, masih kata Yulia, DPKP yang dipimpinnya melakukan berbagai inovasi diantaranya melakukan gerakan sergap mandiri, bela beli Cabai ASN, beras ASN, modernisasi alat dan peningkatan indek pertanaman 400 (IP 400).
Untuk IP400 total tanaman padi yang digarap seluas 302 hektar di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Kersana, Ketanggungan, Banjarharjo, Tonjong dan Paguyangan.
Upaya pengendalian hama penyakit antara lain dengan menerapkan Rubuha atau rumah burung hantu, membuat pestisida alami yang ramah lingkungan dengan bahan dasar sisa tanaman baik buah maupun daun.
“Kami juga memasang CCTV pemantauan budidaya Padi di Desa Kradenan, Kersana,” pungkasnya.
(Red2/Pemerintahan)
Editor : Irene Indah