Ternyata Bukan Hanya Gula, Inilah Penyebab Utama Kenaikan Gula Darah yang Sering Terabaikan

KENALI : Gula bukan satu-satunya penyebab lonjakan gula darah. Kenali faktor lain yang memengaruhi kesehatan gula darah, seperti karbohidrat dan gaya hidup.(BeeNews.id/Wildan Rizkiyadi)

JAKARTA – Banyak orang mengira bahwa gula adalah satu-satunya penyebab lonjakan gula darah, padahal ada hal lain yang perlu diwaspadai. Cari tahu faktor penting lainnya yang bisa mempengaruhi kesehatan gula darahmu di sini.

Banyak orang hanya memfokuskan perhatian pada konsumsi gula ketika berbicara tentang kesehatan gula darah. Padahal, karbohidrat sederhana dari makanan sehari-hari seperti nasi, roti, dan makanan ringan yang tinggi karbohidrat juga berperan besar dalam meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

Bukan hanya soal pola makan, obesitas atau kelebihan berat badan juga berpengaruh terhadap sensitivitas insulin tubuh. Orang yang mengalami obesitas cenderung lebih rentan terhadap resistensi insulin, karena adanya peradangan dalam tubuh yang memengaruhi metabolisme karbohidrat.

Peradangan kronis ini bisa mengganggu kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh tubuh.

Namun, tidak perlu khawatir. Menurut para ahli, kadar gula darah bisa tetap stabil dengan menjalani gaya hidup sehat. Bagi penderita diabetes, menjaga konsumsi gula harian sangat penting. Idealnya, asupan gula tidak boleh lebih dari dua sendok makan sehari.

Menariknya, tubuh manusia sebenarnya tidak memerlukan asupan makanan manis secara khusus. Kebutuhan untuk mengonsumsi makanan manis lebih sering berasal dari keinginan pribadi, bukan kebutuhan biologis.

Alternatif pemanis alami seperti stevia sering dipilih oleh penderita diabetes, namun penggunaan pemanis ini tetap harus diatur dengan baik agar tidak berlebihan.

Meskipun faktor genetik juga memainkan peran, gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko diabetes. Bahkan jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, menjaga pola makan dan rutin berolahraga bisa membantu menurunkan risiko tersebut.

Sayangnya, budaya pola makan dan aktivitas fisik di Indonesia masih kurang mendukung pencegahan diabetes. Banyak orang masih meremehkan pentingnya olahraga, bahkan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki sering dianggap sepele.

Padahal, olahraga sangat penting untuk menjaga metabolisme tubuh dan mencegah resistensi insulin. Dengan berolahraga secara teratur, kadar gula darah bisa lebih stabil dan sensitivitas insulin dapat meningkat.

Advertisements

Jadi, kunci utama dalam mencegah diabetes melitus terletak pada perubahan gaya hidup. Tidak hanya tentang menghindari gula, tetapi juga dengan menjaga pola makan, berolahraga, dan menjalani kebiasaan hidup yang lebih sehat.
(Red1/Kesehatan)

Editor : Indah Setiawati

TAG :,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,852