Taman Rakyat Slawi Ayu Dipugar, Bertahap Jadi Taman Budaya
SLAWI – Taman atau ruang terbuka publik sangat dibutuhkan, terutama bagi warga perkotaan sebagai sarana berolahraga, rekreasi, mencari hiburan ataupun sekedar bersantai melepas penat dari hiruk pikuk keseharian. Salah satunya adalah Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) yang saat ini sedang dipugar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal melalui pendanaan APBD Kabupaten Tegal Tahun 2023 senilai Rp1,08 miliar.
Bupati Tegal Umi Azizah saat melakukan inspeksi di Trasa, Rabu (25/08/2023) lalu mengungkapkan jika pekerjaan pemugaran ruang terbuka publik ini tengah memasuki tahap pembongkaran lantai keramik dan pemasangan lantai batu andesit setebal 1,2 sentimeter.
Grand desain penataan Trasa ini sebenarnya mencakup seluruh kawasan. Namun, karena keterbatasan anggaran, tahun ini baru difokuskan ke penataan utilitas lingkungan dan penggantian lantai keramik yang banyak mengalami kerusakan.
“Tahun ini kita fokuskan ke penataan utilitas, fasad depan, tempat parkir, lampu penerangan dan penggantian lantai keramik dengan batuan andesit supaya lebih kuat, lebih awet, dan tahan segala cuaca. Untuk panggung kita redesain tahun depan dengan tampilan yang elegan, minimal seperti yang di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang,” kata Umi bersemangat.
Meski dilakukan secara bertahap, diharapkan penataan Trasa akan menjadikan ruang publik ini sebagai civic center atau pusat pertemuan warga dan kegiatan seni budaya. Terlebih ditunjang keberadaan panggung seni pertunjukan dan teater yang eksotis akan semakin menguatkan identitas Trasa sebagai taman budaya.
Dirinya pun merasakan pentingnya ruang publik yang representatif untuk mewadahi aktifitas masyarakat sekaligus ruang kreasi bagi para seniman Kabupaten Tegal dan sekitarnya.
Taman yang ada di jantung Kota Slawi ini banyak digunakan masyarakat sebagai tempat bersantai dan bermain bersama anak. Trasa ke depan akan menjadi taman budaya pertama di Kota Slawi dengan konsep panggung outdoor sebagai wadah ekspresi para seniman panggung teater dan pekerja seni yang dapat dinikmati masyarakat secara gratis.
Senada dengan Umi, Pelaksana Tugas Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwi Rahardjo menjelaskan jika rehabilitasi untuk penataan Trasa tahun ini tidak sampai menyentuh area panggung. Pihaknya pun berharap penataan Trasa secara keseluruhan dapat dilanjutkan tahun 2024 dan 2025 mendatang, terutama pada area panggung.
“Kami berharap, adanya rehabilitasi untuk penataan Trasa ini bisa menambah daya tarik dan rasa nyaman bagi setiap pengunjung yang datang,” ujarnya.
Pekerjaan rehabilitasi Trasa ini ditargetkan rampung pertengahan bulan November 2023. Namun demikian, Bupati Umi meminta agar rekanan penyedia jasa konstruksi bisa menomorsatukan kualitas, baik dari pilihan bahan ataupun material bangunannya hingga finishing-nya.
“Patuhi time schedule. Jika ada kendala yang berpotensi menghambat seperti suplai bahan baku, kerjakan yang lainnya dulu. Pokoknya apa yang bisa dikerjakan, kerjakan dulu sambil menunggu material datang. Jangan kelamaan dan jangan sampai tertunda atau berhenti hanya karena satu kendala,” pesannya kepada rekanan penyedia barang dan jasa.
Selain itu, dia juga minta rekanan tidak ragu menambah tenaga kerja penggarap konstruksi untuk mengejar target waktu penyelesaian pekerjaan.
“Saya minta pekerjaan ini harus diawasi, dipantau terus karena progresnya sedikit terlambat, nunggu suplai material. Jangan seperti ini cara kerjanya, nanti bisa tidak selesai. Kalau asal selesai, bisa saja kualitasnya tidak baik dan masyarakat yang dirugikan,” tandasnya. (Red2/Umum)
Editor: Indah Setiawati