Inilah Tanggapan Ketua PGRI Ketanggungan Tentang Gaji 13 dan 14 Guru Dipotong

BREBES – Sejumlah guru di Brebes keberatan dan mengeluh sebab gaji ke 13 dan 14 mereka sebagian harus dipotong atau diberikan untuk kegiatan.
Salah satu disampaikan oleh guru P3K di salah satu SMP di Ketanggungan Brebes, ia mengaku kecewa lantaran gaji ke 13 dan 14 nya harus dikurangi untuk kegiatan organiasi. Bahkan ia mengaku gajinya telah dipotong langsung oleh bendahara sekolah.
“Jadi begini, PGRI Ketanggungan itu memotong atau memangkas iuran sebesar untuk ASN, PNS dan P3K itu 200ribu, dan honoret 50 ribu,” kata Guru tersebut membeberkan, Kamis (20/4) didampingi suaminya.
Dijelaskan, informasi pemotongan itu berawal dari surat pemberitahuan lewat Whatsapp. “Sebagian ada yang di potong langsung di bank dan sebagian secara pribadi. Jadi ada yang utuh gaji juga ada yang sudah terpotong. Kalau saya sendiri sudah terpotong dengan nominal 200ribu,” katanya.
Lanjutnya, guru guru lain juga banyak yang mengeluh. Melalui chat WhatsApp, mereka mempertanyakan kebutuhan kegiatan hingga menarik iuran yang di anggap besar.
“Kenapa kita bicara disini karena teman teman merasa keberatan, semua juga menyayangkan kok banyak banget yah, padahal soal kegiatan halal bihalal itukan tidak diikutkan semua, kadang hanya perwakilan dua orang dari masing masing sekolah dana sebesar itu kecuali semua berangkat karena kita merasa iuran, kan enggak, kenyataanya perwakilan,” keluhnya.
Sementara ketua PGRI cabang Ketanggungan, Edi Supriyadi kepada awak media mengaku informasi tersebut tidak benar. Menurutnya, mekanisme iuran adalah dengan diberikan langsung oleh anggota setelah gaji diterima.
Namun ia membenarkan adanya satu keputusan Konferensi Kerjasama Cabang (Konkercab) untuk membiayai kegiatan, anggaran di ambil dari dana yang bersumber dari iuran pada saat penerimaan gaji ke 13 dan 14.
“PGRI cabang tidak punya akses untuk memotong gaji guru dan tidak pernah memerintahkan siapapun. Untuk kontribusi kegiatan, anggota memberikan dananya secara pribadi kepada bendahara sekolah saat penerimaan gaji ke 13 dan 14. Untuk kontribusi iuran anggota ASN adalah 100ribu dan non ASN 25ribu,” ujar Edi Supriyadi, Jumat (28/4) ditemui bersama pengurus PGRI Ketanggungan lainya.
Ditambahkanya, dana iuran selain untuk kegiatan Halal Bihalal juga rencanaya untuk kebutuhan pemberian kenang kenangan bagi guru purna.
Lebih lanjut Edi menuturkan, semua keputusan organisasi PGRI selalu dimusyawarahkan dalam rapat kerja. Penggunaan dana dalam bentuk rencana anggaran biaya yang diedarkan kepada anggota.
“Tidak semua anggota peduli dengan Konkercab yang tiap tahun diedarkan dan berisi program program kegiatan dan laporan lengkap. Dan semua laporan keuangan selalu dilaporkan di Konkercab yang dihadiri semua perwakilan dan pengurus ranting, Mungkin guru yang keberatan baru masuk anggota jadi tidak memahami hasil konfercab,” bebernya.
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada kontribusi dana kegiatan dari anggota guru SMP, ia menilai jika benar ada pemotongan gaji, PGRI cabang tidak tahu siapa yang memotong. Bahkan lantaran terjadi kegaduhan, ia mengaku sementara kegiatan diberhentikan hanya acara Halal Bihalal saja.
“Karena ini kami dipanggil dua kali oleh Dinas, dan akhirya kami putuskan untuk menunda atau memberhentikan sementara kegiatan lainya selain Halal Bihalal,” ungkap Edi.(Red3/Pendidikan).
Editor : Irene Indah