Dandim Brebes: Loyalitas Dan Solidaritas Sebagai Prajurit TNI AD Harus Terus Dijaga

MENJALANKAN : Menurut Tentrem Basuki, sampai detik ini soliditas TNI tidak terpecah belah karena selalu menjalankan perintah sesuai dengan rantai komando. Jadi sangat jelas bahwa institusi TNI yang dulunya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) saat perjuangan kemerdekaan adalah bukan gerombolan. BeeNews.id/Doc).

BREBES – Letkol Infanteri Tentrem Basuki mengingatkan, bahwa Loyalitas dan Solidaritas sebagai prajurit TNI AD harus terus di jaga, termasuk jiwa patriotisme yang tidak boleh luntur dalam darah prajurit.

Demikian diungkapkan Dandim 0713 Brebes yang di ikuti para prajurit dan PNS dari 27 Koramil beserta jajarannya. Acara gelar jam Komandan di Aula Jenderal Soedirman Makodim 0713 Brebes.

“Sebagai seorang prajurit tentu harus loyal kepada satu komando,” tegasnya.

Lanjutnya, TNI adalah alat sebagai pemersatu bangsa dan pengawal ibu pertiwi, juga merupakan satu kesatuan yang kuat dari para prajurit di seluruh wilayah NKRI. Oleh karenanya, setiap prajurit harus terus menyatukan perbedaan demi persatuan dan kesatuan yang lebih kuat lagi.

Kemudian berdasarkan UU No. 29 tahun 1954 tentang pertahanan negara, bahwa Presiden adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, dimana dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Panglima TNI, Kasad, Kasal, dan Kasau.

Dalam penjabaran undang-undang itu, bagi prajurit TNI-AD, loyalitas adalah tegak lurus kepada Presiden, Panglima TNI, Kasad, Pangdam, dan juga Danrem, baik saat negara dalam situasi perang, ataupun dalam situasi damai (Operasi Militer Selain Perang) yang merujuk pada UU TNI No. 34 tahun 2004 pasal 7 tentang OMSP, dalam tugas seperti pengamanan pejabat VVIP, operasi penanganan konflik, penanggulangan bencana alam, dan operasi mengatasi aksi-aksi terorisme.

Tentrem juga meminta agar anak buahnya beserta keluarganya, untuk bijak bermedsos sehingga tidak mencoreng nama baik TNI, termasuk bisa merugikan diri sendiri, orang lain, dan keluarga tercinta.

Menurutnya, sampai detik ini soliditas TNI tidak terpecah belah karena selalu menjalankan perintah sesuai dengan rantai komando. Jadi sangat jelas bahwa institusi TNI yang dulunya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) saat perjuangan kemerdekaan adalah bukan gerombolan. Pada kala itu, TKR bersama rakyat adalah para pejuang bangsa yang rela mati asalnya anak cucunya kelak bisa merdeka melakukan apa saja.

“Jadilah penyejuk saat kondisi internal bangsa sedang panas yaitu dengan mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif untuk menggerakkan masyarakat agar andil memajukan bangsa seperti program-program Bapak Kasad itu,” pungkasnya.

Selain itu, juga untuk mensukseskan program-program unggulan dari Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, seperti ketahanan pangan, stunting, sumur bor, RTLH (Rehab Rumah Tidak Layak Huni), edukasi wawasan kebangsaan dan deradikalisasi, serta kecepatan dan ketepatan penanggulangan bencana alam. (Red3/Umum).

Advertisements

Editor : Irene Indah

TAG :, ,
Statistik Situs
  • Total halaman dikunjungi: 122,183