5 Olahan Khas Idul Adha dari Berbagai Dunia
BOSNIA – Tak hanya Indonesia, beberapa negara berpenduduk mayoritas muslim juga merayakan Idul Adha dengan turut menyajikan aneka olahan khasnya. Meski didominasi daging-dagingan, tapi ada juga negara yang punya makanan khas tanpa bahan tersebut.
Tentu saja, sajiannya pun beragam dan punya keunikan tersendiri. Berikut lima olahan khas Idul Adha dari beberapa negara di dunia.
1. Maqluba
Hidangan ini biasanya dinikmati masyarakat muslim di Timur Tengah seperti Palestina. Sekilas, bentuknya seperti nasi tim yang jadi kuliner andalan masyarakat Tionghoa yang dicetak berbentuk bulat, namun Maqluba terdiri dari sayuran yang ditumis, daging (biasanya ayam, kalkun atau domba) dan nasi yang dimasak padat bersama dalam panci.
2. Bolani
Di Afghanistan, Bolani adalah makanan popular salama Idul Adha maupun Idul Fitri, makanan ini berupa roti pipih yang kaya dengan berbagai isian dari kentang hingga paprika hijau dan biasanya dipanggang atau digoreng sehingga menghasilkan kerak tipis. Setelah matang biasanya disajikan dengan yoghurt.
3. Tufahija
Tufahija adalah makanan favorit muslim Bosnia untuk merayakan Idul Adha, sebagai menu penutup, puding ini dibuat dengan merebus apel dalam air gula, ditambah dengan kacang dan topping dengan krim kocok atau crème fraîche. Tufahija biasanya disajikan dalam mangkuk kaca besar dan dinikmati dengan kopi juga.
4. Seviyan
Di Asia Selatan, seviyan sering dimakan untuk sarapan setelah shalat Idul Adha. Makanan ini dibuat dengan memasak bihun dengan mentega, susu dan gula, serta berbagai rempah-rempah, kacang-kacangan atau kunyit.
5. Mansaf
Daging yang dimasak dengan bumbu kari, semur dan tambahan santan yang gurih dan berlemak memang menjadi favorit saat Idul Adha. Demikian pula di masyarakat muslin Yordania yang wajib menghidangkan mansaf saat makan bersama keluarga di hari pertama perayaan kurban, makanan ini terbuat dari daging domba yang dimasak dengan saus yoghurt kering yang difermentasi dan disajikan dengan nasi atau gandum bulgur.
(Red2/Internasional)
Editor : Irene Indah